DEMA FDI News – Hari ketiga Harokah Musabaqoh Al-Lughoh Al-‘Arabiyah (HAMASAH) 2019 sukses menghelat lomba Musabaqah Fahmil Qur`an (MFQ) yang bertempat di Aula Lt.2 Gedung Fakultas Dirasat Islamiyah Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta pada Kamis, (21/11/2019) mulai Pukul 10.00-16.30 WIB.

Tujuan dari lomba Musabaqah Fahmil Qur`an ini, adalah fastabiqul khoirot, selain belajar lebih mengenai disiplin ilmu khususnya ilmu keagamaan, tentu untuk melahirkan jiwa-jiwa yang paham tentang agama dan segala macamnya. “Adapun dampaknya, kontestan yang menang banyak muncul rasa percaya diri yang lebih karena merasa lebih baik, dll”, tutur Putra Muhammad Ihsan ZA, selaku koordinator semua lomba, saat diwawancarai selepas acara.

Lomba yang diikuti oleh 18 tim, dari sejumlah instansi di Indonesia seperti UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, STAI Nurul Iman, UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan lain-lain telah berjalan dengan lancar. “Lomba berjalan dengan lancar dan aman. Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, MFQ tahun ini, kontestannya lebih banyak, ditambah daripada antusias temen-temen peserta jadinya heboh, dan bobot soalnya lebih berat karena soal-soalnya include dari bank soal JABAR MFQ yang setara dengan mahasiswa”, ungkap Ihsan. “tidak ada kendala selama berlangsungnya acara, hanya saja sebagian peserta lomba masih ada yang terlambat datang”, pungkas Alfi Muzaki menambahkan selaku penanggungjawab lomba.

Ada 2 juri dalam lomba tersebut diantaranya yaitu Ust.H. Asep Anwar, Sp.d, M.M dan Ust. Gamal Abdel Nasier. Suasana lomba tersebut sangatlah ramai karena banyak supporter dari berbagai instansi demi mendukung perwakilannya masing-masing, ditambah dengan banyaknya panitia maupun teman-teman mahasiswa yang juga ikut serta dalam menyukseskan acara lomba MFQ ini.

Hal menarik dari lomba MFQ tersebut adalah ketika terjadinya persaingan ketat antar tim yang saling mengejar untuk lebih dahulu menekan bel demi menambah poin tim masing-masing.

Adapun sistematika perlombaan yaitu menggunakan sistem gugur. Setiap tim diberi 10 soal wajib, jawaban sempurna mendapat skor 100. Jika jawaban kurang tepat maka langsung dilempar ke tim lainnya dan untuk skor, berada di tangan juri. Juga, di babak final di beri 10 soal rebutan. Jika jawaban benar maka skor bertambah 100 dan jika jawaban salah maka skor berkurang 100. Kriteria Penilaiannya dilihat dari segi beberapa aspek bidang ilmu meliputi hafalan al-qur`an, hadist, tafsir, faraid, ushul fiqh, b. Inggris, tarikh, dll. “siapapun yang lebih mumpuni untuk menjawabnya, ya dia lah yang dapet skor, dan ditentukan dari soal yang diterima.” Terang ihsan.

Para pemenang lomba MFQ diumumkan selepas babak final, dari 4 tim yang masuk di babak final hanya diambil 3 juara. Juara 1 dari tim FISHES instansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juara 2 dari UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, dan juara 3 dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta. “perasaan saya setelah mendapat juara ya pasti bangga terus bersyukur, setiap ada yang juara pasti juga ada suatu perjuangan gitu lho dari hasil nya. Dan tetap sadar bahwasanya itu adalah rencana Allah yang dimana itu bukan hasil usaha kita tapi memang Allah yang membantunya.” Ungkap Muhammad Fakhril Umam dan 2 teman lainnya dari tim fishes UIN Jakarta selaku pemenang juara 1 lomba MFQ.

Dengan berakhirnya lomba MFQ HAMASAH 2019 ini banyak yang perlu diapresiasi mengingat banyaknya persiapan yang telah dilakukan dari para peserta maupun panitia serta perlu adanya evaluasi untuk tahun-tahun berikutnya. “harapannya, semoga kuantitas dan kualitas peserta semakin berkembang dan MFQ tahun selanjutnya lebih menegangkan dari segi persaingannya yang kian ketat.”, ucap Ihsan. “semoga para pesertanya banyak yang antusias untuk ikut hamasah lagi”. Lanjut Umam. (Tim Jurnalis FDI: Ilmi Rosyada).