Amalan Berpahala Haji
Amalan Berpahala Haji

Dr. Ahmad Kusjairi Suhail, MA

Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah

 

Setiap Muslim pasti berobsesi dapat menunaikan ibadah haji. Namun, tidak semuanya dikabulkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di Tanah Suci. Bagi yang belum ditakdirkan beribadah haji tahun ini, tidak perlu kecewa dan putus asa. Sebab, ternyata masih ada peluang besar untuk mendapatkan pahala haji.

Rasulullah SAW telah memberikan berita gembira tentang beberapa amal saleh yang berpahala haji dan tentu saja tidak menggugurkan kewajiban haji, di antaranya: Pertama, melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid. Dari Abi Umamah RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang berjalan menuju shalat fardhu berjamaah, maka ia seperti haji. Dan barang siapa yang berjalan menuju shalat sunah, maka ia seperti umrah sunah.” (HR Ath Thabrani)

Kedua, birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua). Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, ada seorang laki-laki pernah datang menemui Rasulullah SAW, lalu ia mengucapkan, “Wahai Rasul aku ingin sekali berhaji, namun aku tidak memiliki kemampuan.” Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Apakah masih ada yang hidup di antara kedua orang tuamu?” Lelaki itu menjawab, “Ibuku.” Rasul pun kemudian mengatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah dan berbuat baik kepada ibumu. Sebab, jika engkau berbuat baik kepada ibumu, maka engkau adalah orang yang berhaji, umrah, dan mujahid.” (HR Ath Thabrani)

Ketiga, menghadiri majelis ilmu di masjid, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Barang siapa yang berjalan menuju masjid tidak menginginkan sesuatu kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya. Maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji, sempurna hajinya.” (HR Ath Thabrani).

Keempat, menunaikan umrah di bulan Ramadhan. Dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Melaksanakan umrah di bulan Ramadhan itu (berpahala) seperti haji atau (seperti) haji bersamaku.” (Muttafaq ‘Alaih).

Kelima, duduk di masjid setelah shalat Subuh berjamaah untuk berzikir lalu shalat dua rakaat setelah matahari terbit, yakni waktu syuruq. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk untuk mengingat Allah sampai bersih terang benderang (matahari terbit), lalu ia shalat dua rakaat, maka pahalanya seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi no 589).

Keenam, berzikir setelah shalat. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Apakah kalian mau aku ajari sesuatu yang (jika kalian amalkan) akan bisa mendahului orang-orang yang mendahului kalian dan mengalahkan orang-orang setelah kalian? Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari kalian, kecuali orang yang mengamalkan seperti yang kalian amalkan?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat (masing-masing) sebanyak 33 kali.” (Muttafaq ‘Alaih).

Semoga kesungguhan kita mengamalkan amalan-amalan di atas menjadi pembuka jalan menuju Tanah Suci untuk menunaikan haji yang hakiki. Allahumma amin.

 

Artikel ini ditulis oleh dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dipublikasikan koran Republika pada 15 Agustus 2016