DEMA FDI 2019 Laksanakan Upgrading Keorganisasian dan Rapat Kerja
Setelah dilantik pada Kamis, (25/04) oleh Dekan FDI, Pengurus DEMA FDI Masa Bakti 2019 laksanakan kegiatan Upgrading Keorganisasian pada Jum’at (3/5) dan Rapat Kerja pada Sabtu (4/5) di Aula, FDI.
Pada sesi kedua Ketua DEMA 2018 Imron Hamdani menyampaikan materi “Paradigma dan Manajemen Organisasi”. Dalam pemaparannya Imron menyampaikan bahwa paradigma merupakan kerangka berpikir atau cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya atau alam semesta. Hal itu berfungsi untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks. Sehingga dengan paradigma seseorang akan dapat mempengaruhi orang-orang yang berada di sekitarnya.
Paradigma inilah yang nantinya akan digunakan oleh organisator untuk mengorganisir organisasinya sesuai paradigma yang telah dibangun sejak awal. Sehingga sebelum seseorang masuk atau berkecimpung dalam sebuah organisasi, perlu adanya asumsi yang mampu menciptakan paradigma yang baik dalam pribadi orang tersebut.
Setelah paradigma terbangun dengan baik, maka selanjutnya akan ada manajemen yang akan membentuk suatu formulasi menjadi rapi dan teratur. Menurut pemateri manajemen adalah proses atau kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber beserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Karena organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Maka perlu adanya pembangunan paradigma dan manajemen yang baik di antara para anggota organisasi.
Pada akhir pemaparannya, Imron memutarkan sebuah video pendek berdurasi kurang lebih 5 menit sebagai gambaran bagaimana organisasi itu seharusnya berjalan. Video itu menggambarkan bagaimana sebuah visi dan misi serta cita-cita bisa tercapai dengan paradigma dan manajemen yang baik.
Dan pada sesi ketiga, pemaparan Student Government yang disampaikan oleh Dekan FDI, Dr. Mohammad Syairozi Dimyathi Ilyas, Lc., M.Ed. tidak banyak menuturkan hal-hal yang terkait Student Goverment. Karena beliau menilai bahwa semua pengurus DEMA sudah memahami topik tersebut dengan baik. Sehingga beliau hanya menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan inovasi-inovasi baru yang disarankan untuk dijadikan program kerja di dalam DEMA. Seperti kegiatan yang bisa menunjang peningkatan kemampuan berbahasa arab mahasiswa dan menghafal Al-Quran. Karena dua hal ini dinilai masih rendah persentase keberhasilannya.
-
Sedangkan Rapat Kerja yang digelar Sabtu (4/5) dimulai pukul 09.00 WIB dengan diawali pembukaan oleh Master of Ceremony. Lalu dilanjut dengan Sidang I yang dipimpin oleh 3 presidium sementara, yaitu Presidium I Dzulhilmi Amrullah, Presidium II Nasifa Yolanda Anastasya dan Presidium III Putri Sulistianingrum. Dalam sidang I ini membahas tentang Pendahuluan Draft Rapat Kerja DEMA FDI Masa Bakti 2019. Diawali dengan draft Manual Acara yang disahkan oleh Presidium Sementara. Kemudian dilanjut dengan draft Tata Tertib, di dalamnya terdapat beberapa bab beserta pasal-pasalnya.
Draft selanjutnya yang dibahas adalah draft Penetapan Presidium Sidang Tetap. Presidium I membuka penawaran paket nama kepada forum. Dan menghasilkan keputusan bahwa nama-nama presidium tetap sebagai berikut: Presidium Tetap I Fahrul Rozi, Presidium Tetap II Muftiyatun dan Presidium Tetap III Khoirunnisa telah dinyatakan sah dan ditanda tangani oleh Presidium Sementara.
Setelah presidium tetap ditentukan, pembahasan rapat kerja dilanjutkan pada draft Garis Besar Haluan Program Kerja (GBHPK). Di dalam GBHPK terdapat tugas dan kewajiban masing-masing bagian di dalam organisasi DEMA. Mulai dari Badan Pengurus Harian (BPH), koordinator departemen hingga anggota departemen. Departemen-departemen tersebut adalah kemahasiswaan, bahasa, pengkaderan, Al-Qur’an dan Keagamaan, Keputrian, Penelitian dan pengembangan (Litbang), Hubungan Masyarakat (HUMAS) Link Out dan Pemberdayaan Alumni, Sosial, Olah Raga, Kesenian dan terakhir Kewirausahaan. Kemudian GBHPK ini disahkan oleh Presidium Tetap.
Sesi terakhir dalam draft rapat kerja adalah Sidang Pleno. Dalam sidang ini setiap departemen merancang program kerja selama satu periode ke depan, yang memuat antaranya jenis program kerja, nama program kerja, deskripsi program kerja, parameter keberhasilan dan estimasi dana. (Laporan: Moh. Royyul ‘Ulum), (as).
Baca juga: Selamat Mengemban Tugas Pengurus SEMA dan DEMA Periode 2019
Upgrading merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas yang dimiliki oleh pengurus baru organisasi. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin oleh kebanyakan organisasi di tingkat universitas. Dengan mengacu pada pentingnya mengetahui tugas, kewajiban dan program kerja yang dimiliki oleh masing-masing departemen, maka kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi. Hal itu berfungsi untuk menunjang keberhasilan visi dan misi organisasi. Tidak hanya itu, namun juga adanya tuntutan untuk menunaikan tugas, kewajiban dan program kerja tersebut dengan baik dan penuh tanggung jawab. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Cahya Buana, M.A. pengisi sesi pertama memberikan materi “Garis-garis Fungsional dan Struktural dalam Organisasi DEMA”. Dalam pemaparannya Cahya menyampaikan mulai dari implementasi visi dan misi organisasi, tujuan fakultas, student needs hingga lingkungan sosial. Dari semua itu maka akan menghasilkan garis-garis fungsional organisasi yang menjadi acuan dan pacuan dalam menjalankan tugas, kewajiban dan program kerjanya. Untuk merealisasikan garis-garis fungsional tersebut, maka diperlukan adanya pembentukan departemen-departemen yang kemudian disebut dengan garis-garis struktural dalam organisasi. Garis-garis struktural inilah yang berfungsi untuk mengelola substansi garis-garis fungsional organisasi menjadi implementasi yang baik dengan tatanan yang terbentuk secara tertib dan rapi. Sehingga terciptalah program kegiatan yang menjadi proses dalam mencapai semua yang terdapat dalam garis-garis fungsional organisasi. Yang kemudian hal ini terdapat dalam Rapat Kerja (Raker) yang diadakan oleh pengurus organisasi yang telah sah dilantik. Setelah ketiga rancangan tersebut terbentuk dengan baik, tersisa satu rancangan lagi yang perlu diperhatikan oleh segenap pengurus organisasi. Yaitu merealisasikan program kerja yang telah dibentuk dan disepakati oleh setiap departemen. Hal itu bertujuan untuk menciptakan satu goal yang manis di akhir kepengurusan organisasi. Dia juga berpersan untuk menyatukan visi, misi dan tujuan dalam garis-garis fungsional, mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang ada di sekitar, membuat program yang realistis, logis dan sistematis, menyusun program berdasarkan skala prioritas, fokus dalam merealisasikan program kerja hingga pesan untuk mengutamakan solusi dari pada emosi dan menjadikan komunikasi sebagai kunci dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.


