DEMA FDI News – Ajang perlombaan Harokah Musabaqoh Al-Lughoh Al-‘Arabiyah (HAMASAH) 2019 di Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) memasuki hari ketiga, Kamis, 21 November 2019. Selain cabang Arabic Idol, Musabaqoh Fahmil Quran (MFQ) dan Kaligrafi berlangsung pula cabang lomba Esai. Cabang ini berlangsung di ruang sidang mulai Pukul 13.00-15.00 WIB. Tema yang dipilih oleh panitia adalah "Peran Pemuda di Era 4.0". Terdapat 8 peserta yang mengikuti cabang lomba ini dari berbagai instansi. Salah satunya adalah Rahmat Hidayat, peserta dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogjakarta. Saat mengikuti lomba ia terlambat hadir satu jam karena mengikuti Final Debat Bahasa Arab di Universitas Negeri Jakarta yang juga mengadakan ajang perlombaan nasional seperti Hamasah. Tapi ia mengaku tak menemui kendala apapun dalam penulisan Esai. Ia sendiri menuturkan bahwa ini kali pertamanya mengikuti lomba di Hamasah. Meskipun begitu, ia telah memiliki rekam jejak di dunia literasi terutama dalam kepenulisan Esai. "Ini memang pertama kalinya saya mengikuti Hamasah, terlebih lomba Esai Bahasa Arab. Tapi Alhamdulillah saya sudah terbiasa menulis opini di berbagai koran baik lokal maupun nasional," tuturnya saat diwawancarai. Terkait tema yang diangkat oleh peserta, Rahmat memilih judul "Revitalisasi Peran Pemuda di Era 4.0". Ia sedikit memberi ulasan tentang gagasan yang ia tuangkan dalam esai tadi, "dalam hal ini saya memberi tiga tawaran untuk pemuda agar bisa memiliki peran terutama di era digital seperti ini. Pertama, deklarasi nilai-nilai Pancasila di media sosialnya masing-masing. Kedua, melakukan sistem keamanan di dunia digital dengan melaporkan konten-konten yang mengandung ujaran kebencian, radikalisme dan hoax kepada pihak berwenang. Terakhir (ketiga) adalah meningkatkan kemampuan literasi digital agar setiap pemuda bisa selektif dalam membaca informasi di media sosial." Ia pun mengakui meski ini kali pertamanya mengikuti Hamasah tapi kesannya terhadap panitia cukup baik karena panitia telah memberikan pelayanan yang maksimal. (Tim Jurnalis FDI: Zahrotun Nafisah).