Predikat wisudawan terbaik menjadi penutup manis jerih payah Wilda Apriani dalam menyelesaikan studi S1 Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI). Penghargaan ini ia dapatkan pada acara Wisuda Program Studi Dirasat Islamiyah (S1) Fakultas Dirasat Islamiyah ke-60/117 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , penghargaan tersebut diberikan pada acara Pembekalan Wisudawan yang diadakan pada hari Jum’at, 28 Agustus 2020 secara online melalui aplikasi Zoom Meeting.
Mahasiswi asal kota Bukit Tinggi itu lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93, dengan lama studi 8 semester, dan mengangkat skripsinya dengan judul “AL-QADRU AL-MA’FU ‘ANHU MIN AL-NAJÂSÂT WA ‘ILALUHU ‘INDA AL-MADZÂHIB AL-FIQHIYYAH AL-ARBA’AH (DIRÂSAH MUQÂRANAH).” Ia mengaku merasa senang dan terharu atas pencapaiannya tersebut. Namun, ia juga menganggap bahwa itu adalah beban karena ia merasa bahwa wisudawan lain juga mempunyai kapasitas ilmu yang lebih tinggi. Ia juga mengatakan bahwa respon keluarga sangat senang, merantau untuk kuliah dengan jarak jauh dari keluarga akhirnya tidak sia-sia.
Wilda menambahkan bahwa kuliah di FDI bukanlah hal yang mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi, “Berat memang, apalagi awal-awal FDI yang dituntut full Bahasa Arab, terus kayak insecure sama teman-teman yang hebat semua. Malahan ada keinginan buat pindah kuliah,” ujarnya.
Tak sampai di sana, pada masa Ujian Akhir Semester (UAS) 1 tiba-tiba keluarganya ditimpa musibah. Sekitar jam 11 malam ia dihubungi pihak keluarga bahwa ayahnya kritis, lalu dua jam kemudian ia mendapat kabar lagi bahwa ayahnya sudah meninggal dunia. Keadaan inilah yang membuatnya lebih termoviasi untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, ditambah lagi ibunya yang sangat membutuhkannya di rumah.
Saat ditanya apa saja trik khusus sehingga menjadi wisudawan terbaik, mahasiswi penerima beasiswa Bidikmisi ini menegaskan bahwa tidak ada trik khusus sehingga ia bisa menjadi wisudawan terbaik. Ia hanya menjelaskan bahwa sebelum ujian biasanya teman-teman kelasnya membuat ringkasan mata kuliah dan melaksanakan belajar bersama. Belajar bersama inilah yang membuatnya lebih paham materi kuliah.
Wilda menuturkan bahwa setelah lulus dari bangku kuliah S1 FDI ini ia berencana untuk melanjutkan pendidikannya di S2 sambil mengajar juga. Tak hanya itu, ia juga mempunyai keinginan untuk membuka usaha.
Di akhir sesi wawancara ia juga menitipkan pesan bagi mahasiswa FDI, “Semangat belajar, manfaatkan waktu yang ada. Kalau bisa sering baca skripsi kakak tingkat yang ada di repository atau perpustakaan agar ada gambaran, tidak bingung di semester 7 nantinya,” ungkapnya. (Tim Jurnalis FDI: Suci Amalia).