Abqary Sukses Gelar Pelatihan Menjadi Interpreter Profesional Indonesia - Arab
Abqary Sukses Gelar Pelatihan Menjadi Interpreter Profesional Indonesia - Arab

25 Juni 2024 - Abqary, yang menaungi skill Kemahiran mahasiswa dan pelatihan debat dan khitobah bahasa Arab di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah menyelenggarakan pelatihan intensif untuk menjadi interpreter profesional bahasa Indonesia-Arab selama 1 hari full. Acara yang berlangsung pada 24 Juni 2024 di Ciputat, tepatnya di Aula FDI, ini dihadiri oleh 40 peserta pilihan dari mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi interpreter profesional yang handal, terutama dalam konteks hubungan Indonesia dengan negara-negara Arab yang semakin erat persaingan secara global. Dalam sambutannya, Ketua Abqary, Syarif, menyampaikan pentingnya peran interpreter dalam menjembatani komunikasi antar budaya dan negara – negara Arab di Timur Tengah.

"Dunia sekarang sudah seperti kampung kecil dan butuh saling memahami dan saling mengerti, karena itu semestinya bagi seluruh manusia memiliki keinginan dalam belajar bahasa Arab dan bahasa lainnya" ujar Ibu Dr. Madian M Mukhlis M.A. 

Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman dalam bidangnya  yaitu Dr. Madian M. Mukhlis M.A, seorang ahli linguistik dan yang telah memperoleh pengakuan sebagai Penerjemah Tersumpah Kemenkumham RI. Kegiatan tersebut dimoderatori langsung oleh Daud Lintang, SSI. MA, Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah yang juga sebagai Pembina Abqory FDI.

Materi pelatihan tersebut meliputi: 1). Teknik Dasar Interpretasi: Memperkenalkan dasar-dasar menjadi interpreter, termasuk teknik mendengarkan aktif dan catatan singkat. 2). Latihan Simultan dan Konsekutif: Peserta diajak untuk berlatih teknik interpretasi simultan dan konsekutif, dua metode utama dalam dunia interpretasi. 3). 3. Pemahaman Budaya: Pembekalan mengenai perbedaan budaya antara Indonesia dan negara-negara Arab untuk memastikan komunikasi yang lebih efektif. 4). 4. Etika dan Profesionalisme: Menekankan pentingnya etika kerja dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai interpreter. 5). Simulasi Praktis: Sesi simulasi di mana peserta dapat mempraktikkan keterampilan mereka dalam situasi nyata.

Salah satu peserta, Mulham Dawami sebagai Mahasiswa FDI, yang merupakan mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyatakan kepuasannya mengikuti pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat komprehensif dan memberi banyak wawasan baru. Saya sekarang lebih percaya diri untuk berkarir sebagai interpreter profesional," ungkapnya.

Pelatihan ini juga diakhiri dengan sesi evaluasi di mana para peserta diberikan umpan balik konstruktif dari narasumber. Selain itu, para peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan ini dengan baik diberikan sertifikat sebagai pengakuan atas kemampuan dan pengetahuan yang telah mereka peroleh.

Wakil Dekan 3 Fakultas Dirasat Islamiyah Dr. Muhammad Mustaghfirin, MA berharap melalui pelatihan ini, akan lahir banyak interpreter profesional yang dapat berkontribusi dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan dunia Arab. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi kegiatan rutin yang kelak melahirkan banyak penerjemah tersumpah dari FDI dan UIN Jakarta pada umumnya.***