Anis Fitrina Raih Predikat Wisudawan Sekaligus Penulis Skripsi Terbaik FDI
Anis Fitrina Raih Predikat Wisudawan Sekaligus Penulis Skripsi Terbaik FDI
Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI), Anis Fitrina atau akrab disapa Anis meraih predikat sebagai wisudawan sekaligus penulis skripsi terbaik pada Wisuda Program Studi Dirasat Islamiyah ke-66/123 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penghargaan tersebut diberikan pada acara Pembekalan Wisudawan yang diadakan pada hari Kamis, 24 Februari 2022 secara daring. Skripsi yang ia tulis berjudul “HUKM AL-IJHÂD ‘INDA MAJÂLIS AL-FATWÂ FÎ AL-‘ÂLAM AL-MU’ÂSIR”. Anis mengatakan bahwa dalam skripsinya itu ia meneliti fatwa tentang hukum aborsi menurut majelis fatwa di era kontemporer dengan mengambil beberapa majelis fatwa di beberapa negara, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Fatwa Mesir, Lembaga Fatwa Palestina, Lembaga Fatwa Amerika, Lembaga Fatwa Malaysia, Lembaga Fatwa Eropa, dan Lembaga Fatwa Singapura. Di balik skripsi terbaiknya, perempuan kelahiran Pemalang ini mengaku mengalami kesulitan dalam mencari referensi karena jurnal yang membahas materi tersebut kebanyakan berbahasa Inggris, bahkan ada juga jurnal yang berbahasa Belanda. “Sulitnya dalam mencari referensi, kita harus membaca fatwa dari setiap negara, sedangkan fatwa itu banyak. Jadi, saya harus membaca terus-menerus, kemudian diringkas, dan diambil lagi,” ucapnya. Penyusunan skripsi ini tentunya juga tak lepas dari drama, tangisan, dan begadang. Bahkan, judul skripsi yang ia angkat pernah mengalami dua kali perubahan. Dengan penelitian ini, ia mengetahui bahwa fatwa dalam setiap negara berbeda di setiap negara, ada yang melarangnya secara mutlak kecuali menyangkut nyawa ibu, seperti halnya fatwa Mesir. Sedangkan ada juga negara yang mempunyai banyak pengecualian dalam pelarangan aborsi. Anis menambahkan, ia merasa bahagia dan bersyukur karena perjuangan dan kerja kerasnya selama setahun dalam menyusun skripsi akhirnya berbuah manis. Hal ini tak lepas dari do’a orang tua dan bimbingan dosen pembimbingnya, yaitu Aida Humaira. Ustazah Aida sering memberi masukan dan menanyakan kabar tentang perkembangan skripsinya itu. Sedangkan untuk menjadi wisudawan terbaik, perempuan yang pernah menjabat sebagai Bendahara Dewan Eksekutif Mahasiswa FDI ini sudah bertekad untuk mempertahankan nilai IPK sejak awal. Oleh karenanya, di akhir studinya ia bisa mempertahankan IPK 3,83. Sebagai penutup, Anis memberikan semangat untuk adik kelasnya di FDI dan motivasi bahwa akan ada hasil manis setelah melakukan usaha yang maksimal. “Apapun yang kita lakukan sekarang pasti akan berbuah hasil. Namun hasilnya tergantung usaha kita,” pungkasnya. (Tim Jurnalis FDI: Suci Amalia).