Benchmarking ke UIN Alauddin Makassar, FDI UIN Jakarta Siapkan Program Doktor Berstandar Unggul
Benchmarking ke UIN Alauddin Makassar, FDI UIN Jakarta Siapkan Program Doktor Berstandar Unggul

Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan kegiatan benchmarking ke UIN Alauddin Makassar pada 6–7 November 2025, dalam rangka persiapan pendirian Program Doktor (S3) Studi Islam. Kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan strategis pengembangan kelembagaan akademik untuk memperkuat kapasitas FDI sebagai pusat studi Islam unggulan di Indonesia.

Tim FDI yang terdiri atas Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A. (Dekan), Dr. Imam Sujoko, Lc., M.A. (Wakil Dekan Bidang Akademik), dan Fakhrul Washil Galib, Lc., M.A. (Dosen) disambut langsung oleh Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A., Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan, di Rektorat UIN Alauddin Makassar. Benchmarking berlangsung di lingkungan Pascasarjana UIN Alauddin dan dihadiri oleh Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag. (Direktur Pascasarjana), Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag. (Wakil Direktur), serta jajaran pimpinan program studi di tingkat magister dan doktor.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag. menyampaikan apresiasi atas kunjungan FDI dan menekankan pentingnya kerja sama antarperguruan tinggi Islam negeri. Beliau juga menjelaskan secara rinci bahwa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar saat ini mengelola sepuluh program studi pada jenjang Magister dan Doktor. Khusus Program Dirasah Islamiyah S3 (berakreditasi Unggul)  memiliki 10  konsentrasi diantaranya: Tafsir, Hadis, dan Pemikiran Islam; Syariah/Hukum Islam; Dakwah dan Komunikasi; Bahasa dan Sastra Arab; Pendidikan Bahasa Arab; Sejarah dan Peradaban Islam; Pendidikan dan Keguruan; serta Ekonomi Islam dan Industri Halal. “Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat jejaring akademik dan kolaborasi antara UIN Alauddin Makassar dan UIN Jakarta dalam pengembangan studi Islam di tingkat doktoral,” ujarnya.

Sementara itu, Dekan FDI UIN Jakarta, Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A., memaparkan sejarah transformasi FDI yang berawal dari program khusus hasil kolaborasi Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Al-Azhar Mesir, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah fakultas mandiri. Saat ini rencana pembukaan Program Doktor Studi Islam merupakan langkah pengembangan strategis sebagai tindak lanjut dari minat calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di tingkat doktoral. “Tingginya animo alumni dan mahasiswa asing untuk melanjutkan studi keislaman berbahasa Arab di Indonesia menjadi motivasi kuat bagi FDI untuk membuka program doktor yang memiliki distingsi akademik serta kekhususan kurikulum program studi yang akan dibuka,” jelasnya. Dekan juga berharap dapat terbangun kolaborasi riset yang kuat dan berkelanjutan antara Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta dengan Program Pascasarjana UIN Makassar.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi akademik bersama Ketua Program Studi Dirasat Islamiyah (S3) UIN Alauddin Makassar, Dr. Yuspiani, M.Pd., dan Sekretaris Prodi, Dr. Abdul Rahman Sakka, Lc., M.Pd.I. Diskusi tersebut membahas penyusunan dan finalisasi borang pendirian program doktor, termasuk kurikulum, struktur dosen, serta sarana dan prasarana penunjang. Tim FDI juga menindaklanjuti berbagai masukan dari reviewer hasil konsinyering penyusunan borang yang sebelumnya dilakukan di Jakarta.

Pada kesempatan berikutnya, tim FDI diterima langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., yang menyampaikan dukungan terhadap langkah FDI untuk membuka Program Doktor Studi Islam dan berharap kolaborasi antara kedua institusi dapat terus berlanjut dalam bidang riset dan publikasi ilmiah. Kegiatan dilanjutkan dengan observasi sarana dan prasarana akademik yang dimiliki UIN Alauddin Makassar, termasuk ruang kuliah, perpustakaan, dan laboratorium bahasa sebagai referensi pengembangan fasilitas doktoral FDI UIN Jakarta.

Melalui kegiatan ini, FDI UIN Jakarta menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan tinggi Islam yang unggul, berstandar internasional, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.