Debat Bahasa Arab, Mau Dibawa Kemana?
Selasa, 23 November 2020 Lomba Debat Bahasa Arab dan webinar baru saja digelar di Jakarta. Perhelatan besar kompetisi debat berbahasa Arab antarperguruan tinggi se-Indonesia telah dilaksanakan tanggal 21-22 November 2020.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Abqory Debate Club Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, disambut meriah oleh kampus-kampus seluruh Indonesia. Kompetisi ini diikuti oleh 16 kontingen, diantaranya LIPIA, IAIN Gorontalo, Unida Gontor Putri 3, HIMMAH UIN Bandung, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syah Kuala Aceh, UIN Yogyakarta, STIPI Maghfirah, dan sebagainya. Lomba debat ini diadakan selama dua hari pada Sabtu-Minggu (21-22/11) secara virtual melalui Zoom Meeting. Dan ditutup dengan webinar bertajuk “Debat Bahasa Arab, Mau Dibawa Kemana?” pada Senin (23/11).
Pada acara webinar, ketua pelaksana acara, Muhammad Abid Al-Akbar berkata, “Dunia Debat Bahasa Arab merupakan suatu metode belajar paling efektif untuk mempelajari Bahasa Arab, karena mencakup al-Kitabah (menulis), al-Qiraah (membaca), as-Sima'ah (mendengar), dan juga al-Khithabah (berbicara)”.
Dekan FDI, Dr. Syairozi Dimyathi Ilyas selaku keynote speaker webinar ini, menegaskan bahwa selain kemampuan Bahasa Arab, debat juga melatih kemampuan berpikir dan memperluas wawasan serta pengetahuan. Dalam pidato sambutannya, dekan merasa bersyukur dan terhormat dengan adanya acara lomba ini. Bahkan beliau berharap acara lomba ini diadakan secara internasional, dalam arti mengundang negara-negara lain untuk memeriahkannya.
Guru Besar Kajian Dunia Bahasa Arab UIN Yogyakarta, Prof. Dr. Ibnu Burdah, bertindak sebagai narasumber webinar yang berlangsung Pukul 09.00 hingga sekitar Pukul 11.20 WIB. Webinar ini diadakan sebagai penutup rangkaian acara Abqory Debate Championship.
Dr. Ibnu Burdah memaparkan betapa strategisnya fungsi dan dampak debat Bahasa Arab itu. Beliau menyebutkan manfaat debat Bahasa Arab utamanya bagi mahasiswa yaitu dapat meng-upgrade kemampuan berbahasa Arab, sebab ketika mencari uslub-uslub (kosa-kata) yang cocok untuk mengungkapkan argumen sangat membantu dalam melipat gandakan kemampuan berbahasa Arab. Manfaat kedua, membuka wawasan karena kita dipaksa untuk membuka ilmu seluas-luasnya dalam membahas suatu masalah pada setiap temanya, dan yang terakhir memperkuat sensitifitas untuk membangun kesadaran terhadap persoalan riil di masyarakat.
Pada kesempatan itu, Dr. Ibnu Burdah juga berharap perlu adanya dukungan dari Kemenag RI dan Kemendikbud RI untuk men-sponsori dan mendukung ide pemikiran agar event ini dapat mendunia. Karena menurut beliau sejauh ini ajang debat di tanah air memang belum mendapat tempat (terhormat,red.) di dunia. Kita masih sangat berkiblat dengan Qatar.
Dan diujung acara, panitia mengumumkan para pemenang Abqory Debate Championship ini, diantaranya Juara 1 diraih oleh STIPI Maghfirah Bogor, Juara 2 diraih oleh BSA UIN Yogyakarta, dan Juara 3 diraih oleh HIMMAH UIN Bandung. Disamping itu disampaikan pula juara kategori The Best Speaker yang dimenangkan oleh Ahmad Aslam Bahar dari STIPI Maghfirah Bogor. Acarapun di akhiri dengan sesi perfotoan bersama. (Tim Jurnalis FDI: Renada Zulfa dan Raihanizza Ishma Farahiya).
