Dr. Aep Saepulloh Bersanding dengan Grand Mufti Mesir Jadi Tamu Kehormatan Presiden UEA
Prestasi membanggakan ditorehkan oleh salah satu dosen Fakultas Dirasat Islamiyah, Dr. Aep Saepulloh, MA. Dr. Aep mendapat kehormatan sebagai salah satu Duyuf Ra’is al-Daulah atau tamu kehormatan Presiden Uni Emirat Arab, Syaikh Muhammad bin Zaid. Program ini diinisiasi oleh al-Hay’ah al-‘Ammah li al-Syu’un al-Islamiyyah wa al-Awqaf wa al-Zakah atau Kementerian Wakaf UEA.
Program ini berlangsung selama 20 hari, dari 1 hingga 20 Maret 2025, dengan melibatkan 20 ulama dari 11 negara. Ulama yang diundang di antaranya datang dari negara Mesir, Maroko, Mauritania, Arab Saudi, Oman, Bahrain, Palestina, Italia, Rusia, Bangladesh, India, dan Indonesia. Di antara peserta undangan, terdapat tokoh-tokoh besar seperti Prof. Dr. Muhammad Husain al-Mahrashawi, mantan Rektor Universitas al-Azhar, dan Grand Mufti Mesir, Dr. Nazhir Muhammad.
Sebagai bagian dari tugasnya, Dr. Aep aktif memberikan ceramah dan kajian keislaman di berbagai masjid, lembaga, dan majelis ilmu di Uni Emirat Arab, khususnya di Abu Dhabi. Beberapa masjid yang menjadi tempat beliau menyampaikan ceramah antara lain Masjid Maryam Ummu Isa, Masjid ar-Riim as-Sahmy al-Ahbaby, dan Masjid Joko Widodo di Abu Dhabi. Selain itu, ia juga berperan sebagai pembicara dalam seminar, diskusi, mu’tamar, serta pertemuan ilmiah dan kemasyarakatan yang membahas berbagai isu keislaman kontemporer.
Di bidang akademik, Dr. Aep turut memberikan kuliah di Universitas Muhammad bin Zaid (Mohammed Bin Zayed University for Humanities) bersama Grand Mufti Mesir, Prof. Dr. Nazhir Muhammad, dan Dr. Abdurrahman bin Muhammad bin Khalifah dari Kementerian Wakaf Arab Saudi. Selain itu, ia juga menjadi narasumber dalam program siaran radio dan televisi, membahas berbagai topik yang berkaitan dengan pemikiran Islam dan peran ulama dalam membangun peradaban.
Selama di Uni Emirat Arab, Dr. Aep juga menghadiri acara berbuka puasa bersama para menteri dan gubernur, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang mempererat hubungan antara ulama dan pemimpin negara.