Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) terus berkomitmen meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui berbagai inovasi. Salah satunya, dengan menjalin kerjasama strategis bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), institusi pendidikan yang berafiliasi dengan Universitas Imam Muhammad bin Saud di Arab Saudi yang menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantar perkuliahan. Sinergi ini ditujukan untuk implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sesuai dengan arahan pemerintah.

Kedua belah pihak telah melakukan pertemuan pada Kamis, 19 September 2024, bertempat di kampus LIPIA. Pada pertemuan  tersebut, Dekan FDI, Dr. Yuli Yasin, MA, bersama jajaran dekanat dan program studi S1 FDI disambut dan diterima oleh Dr. Waleed bin Abdullah al-Utsman selaku Dekan LIPIA beserta jajarannya. Kedua belah pihak membahas arah strategis kolaborasi kedua institusi dan menghasilkan berbagai kesepakatan penting. 

Dalam diskusi disepakati bahwa ke depan akan diadakan program pertukaran pelajar antara FDI dan LIPIA, selaras dengan kebijakan MBKM yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk belajar di luar lingkungan kampus asal. Pelaksanaan program ini direncanakan dimulai pada semester genap tahun akademik 2024/2025. Mahasiswa FDI yang terdaftar dalam program MBKM akan memiliki kesempatan mengikuti mata kuliah Balaghah, Adab wa Naqd, dan Nushus Adabiyyah di LIPIA.

Tak hanya itu, pertemuan ini juga melahirkan inisiasi program baru "Nadi Thullab," berupa sarana sharing mahasiswa FDI & LIPIA yang bertujuan memperkuat kemampuan Bahasa Arab mahasiswa sekaligus menciptakan lingkungan berbahasa Arab yang aktif dan dinamis. Program ini diharapkan dapat semakin memacu mahasiswa FDI untuk menggunakan Bahasa Arab secara aktif dan di tingkat yang lebih lanjut (advanced).

Dalam pertemuan juga, Dekan LIPIA menjanjikan akan memberikan akses terbuka bagi mahasiswa FDI untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan mereka. Akses ini diyakini akan memperluas wawasan dan memperkaya referensi akademik mahasiswa, sehingga menunjang perkembangan intelektual mereka.