Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta Gelar Yudisium Angkatan Ke-133: 37 Wisudawan Raih Predikat Cum Laude
Jakarta, 22 Agustus 2024 — Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar acara Yudisium Wisuda Angkatan Ke-76/Ke-133 pada hari ini, Rabu (22/8). Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB ini diikuti oleh 42 wisudawan, terdiri dari 41 mahasiswa tingkat S1 dan 1 mahasiswa tingkat S2. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 wisudawan berhasil meraih gelar cum laude.
Acara Yudisium Wisuda diawali dengan penampilan hadroh yang membawakan senandung shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, menciptakan suasana khidmat dan penuh berkah.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Yuli Yasin, menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan/wisudawati yang telah menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan dengan hasil yang sangat memuaskan. “Prestasi ini merupakan bukti dari kerja keras dan dedikasi para wisudawan, terutama mereka yang berhasil meraih predikat cum laude,” ujarnya.
Dekan juga menyampaikan pesan mengenai urgensi penguasaan bahasa Arab, yang menjadi ciri khas FDI sebagai satu-satunya fakultas yang sepenuhnya menggunakan bahasa Arab dalam kegiatan belajar mengajarnya. “Yang dibanggakan menjadi alumni FDI ialah kemampuan bahasa Arabnya, karena itu merupakan ciri khas sekaligus identitas kita.” tambahnya.
Selain itu, Dr. Yuli Yasin juga menekankan pentingnya waqaf sebagai bentuk pembersihan harta dan implementasi nilai gotong royong dalam amal jariyah. Pada Yudisium kali ini, terkumpul dana waqaf sebesar kurang lebih Rp8 juta yang dihimpun dari para wisudawan, civitas akademika, termasuk dosen yang akan diserahkan kepada STF (Social Trust Fund) UIN Jakarta. Hal ini diharapkan dapat menjadi bekal keberkahan bagi para wisudawan dalam meniti kehidupan setelah lulus.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Amin Nur Hakim, alumni FDI angkatan 2020, yang kini menjabat sebagai Redaktur NU Online. Pak Amin menyebutkan bahwa menurut survei yang dilaksanakan oleh UIN Jakarta, FDI adalah fakultas yang lulusannya paling cepat mendapatkan pekerjaan. “Namun, tafaqquh fiddin harus tetap berjalan, bahkan saat sudah bekerja nanti,” pesannya.
Salah satu momen istimewa dalam acara tersebut adalah penghargaan yang diberikan kepada Teguh Satria Pendowo, mahasiswa yang berhasil menyabet dua kategori sekaligus, yakni Mahasiswa Terbaik Non-Akademik dan Penulis Skripsi Terbaik. Skripsi Teguh yang berjudul Mawqif Jami'at al-Zaytünah min Qadiyyat Ighla al-Awqaf fi al-Jumhüriyyah al-Tünisiyyah (Dirasah Fiqhiyyah Tahilliyyah) mengangkat isu penting mengenai posisi Universitas Zaytunah dalam masalah penghapusan waqaf di Tunisia.
Dalam wawancaranya, Teguh menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut dan mengungkapkan apresiasinya kepada dosen pembimbingnya, Dr. Yuli Yasin, yang telah memberikan dukungan penuh dalam penulisan skripsinya. "Saya mengerjakan skripsi di Tunisia, berkeliling untuk mewawancarai dosen di Universitas Zaitunah, hingga mengajukan proposal skripsi ke Rektor di Tunisia. Perjuangan ini, alhamdulillah, terbayar dengan hasil yang memuaskan,” kata Teguh. Ia juga menambahkan pengalamannya yang cukup menantang saat mencari literatur sebagai referensi skripsinya. “Saya sempat berkeliling menggeledah setiap toko buku, namun tidak menemukan apa yang saya cari. Hingga akhirnya saya dipertemukan dengan seorang dosen yang baik, yang mengarahkan saya ke sebuah toko buku. Pemilik toko tersebut bahkan dihubungi langsung oleh dosen agar menyiapkan semua buku tentang wakaf yang saya perlukan. Perjalanan ke toko itu cukup jauh, bahkan saya harus berjalan kaki di musim dingin dengan membawa sekitar 20 buku berat di dalam kantong kresek besar,” kenangnya.
Selain pencapaian akademiknya, Teguh juga berhasil mengukir prestasi non-akademik dengan menjadi Delegasi Indonesia dalam Asian Arabic Debating Championship di Oman pada tahun 2023. Teguh berpesan penting kepada para mahasiswa lainnya agar tidak mudah merasa puas, senada dengan perkataan para ulama لا يزال المرء عالمًا ما طلب العلم، فإذا ظن أنه قد علم فقد جهل. Lulus sarjana bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak tangga yang perlu dinaiki, S2 bahkan S3, Pencarian ilmu tidak akan pernah menemui akhir." tegasnya.
Predikat Wisudawan Terbaik Akademik diraih oleh Komarudin, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96. Sayangnya, Komarudin tidak dapat hadir dalam acara yudisium karena tengah mengikuti daurah di Kuwait. Pidato mewakili Komarudin disampaikan oleh Zainuddin Nur, sebagai mahasiswa yang berada di posisi kedua dengan raihan IPK 3,95.
Dalam wawancara dengan seorang wisudawati, Afaf, ia menyatakan bahwa beberapa pesan dari Dekan FDI dan Pak Amin menjadi perhatian khusus sekaligus pengingat baginya. Afaf juga berbagi tips untuk dapat lulus tepat waktu, yang menurutnya melibatkan dua hal utama: usaha dan doa dengan berserah diri kepada Allah SWT. “Saya menulis jadwal harian meskipun kadang kurang konsisten, namun harus diatur tugas-tugas sesuai prioritas. Apalagi saya juga mengambil double degree di Ma'had Darussunnah. Dan yang paling penting adalah selalu melibatkan Allah dalam setiap perbuatan kita, plus kita juga punya tanggung jawab untuk membahagiakan orang tua,” ungkapnya.
Selain itu, Fikri Akbar, seorang wisudawan yang juga seorang mahasantri, menyampaikan pandangannya tentang keberhasilan lulus tepat waktu. Ia menekankan pentingnya istiqamah dalam menyelesaikan skripsi maupun takhrij. "Menulis satu baris atau satu kalimat setiap hari itu lebih baik daripada tidak menulis sama sekali," jelasnya.
Beberapa bulan lalu Fikri telah menyelesaikan pendidikannya di Ma'had Darussunnah dengan gelar (Lc), serta berhasil lulus dengan predikat cum laude di FDI. Ia sangat terkesan dengan pemaparan alumni FDI, "Insight dari Pak Amin yang juga diafirmasi oleh bu Dekan, ialah bahwa dengan ragam jurusan di FDI, peluang kerja bagi lulusannya justru semakin terbuka lebar. Apabila jurusan lain hanya fokus pada satu bidang spesifik, FDI dengan keanekaragaman mata kuliahnya mampu memasuki berbagai bidang." Ujar Fikri Akbar.
Acara yudisium ini menjadi bukti nyata bahwa Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus melahirkan generasi yang unggul, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
— Redaktur Elsa Balqis Shafira