FDI Goes to Yogyakarta, Buka Peluang Beasiswa untuk Santri Unggul
Setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan promosi (sosprom) di Madura dan Sumatera Barat, Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) kembali menggelar rangkaian kegiatan serupa di Yogyakarta. Selama 11–13 November 2025, tim sosprom FDI mengunjungi tiga pesantren, yakni Pesantren Sunan Pandanaran, Pesantren As-Salafiyah, dan Pesantren Wahid Hasyim.
Kegiatan ini bertujuan memperluas jangkauan informasi mengenai Fakultas Dirasat Islamiyah sekaligus membuka peluang beasiswa bagi santri berprestasi di bidang ilmu agama dan bahasa Arab, sehingga penyaluran beasiswa FDI dapat lebih tepat sasaran. Tim sosialisasi FDI di Yogyakarta terdiri dari Dr. Fatihunnada, M.A. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan), Waskito Wibowo, S.S.I., M.A. (Tenaga Kependidikan), serta Husna Nur Annisa (mahasiswi FDI).
Sosialisasi pertama dilaksanakan pada Selasa (11/11/2025) di MA Sunan Pandanaran. Kehadiran tim FDI disambut hangat oleh Kepala Madrasah, Rohili, M.A., beserta jajarannya. “Kami sudah lama menantikan kedatangan pihak UIN Jakarta, terlebih setelah beberapa kali jadwal sebelumnya belum menemukan kecocokan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, tim FDI memaparkan profil Fakultas Dirasat Islamiyah, mulai dari sejarah, visi-misi, program studi, keunggulan akademik, peluang beasiswa, hingga prospek karier lulusan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi wawancara calon penerima beasiswa yang diikuti secara antusias oleh 20 siswa.
Pada dua hari berikutnya, sosialisasi dan seleksi berlangsung di Pondok Pesantren As-Salafiyah Mlangi dan Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Antusiasme para santri di kedua pesantren tersebut tidak kalah tinggi dibandingkan kunjungan sebelumnya. Berbagai pertanyaan terkait lingkungan kampus, kurikulum, hingga suasana perkuliahan disampaikan oleh para siswa dengan penuh perhatian dan kesopanan.
Sebagai fakultas yang menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar utama, FDI berkomitmen menjaring calon mahasiswa yang benar-benar berkualitas. Kriteria tersebut mencakup kemampuan dasar ilmu keislaman, kompetensi bahasa Arab, serta kesiapan menghafal Al-Qur’an minimal delapan juz selama masa studi. Meski tidak semua daerah dapat dijangkau dalam rangkaian sosialisasi dan seleksi awal, FDI tetap membuka kesempatan beasiswa BLU yang akan dijadwalkan pada periode berikutnya.