Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) menerima kunjungan resmi dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Senin (3/11/2025). Kunjungan dilakukan dalam rangka kegiatan benchmarking dan studi pengembangan program studi baru sekaligus untuk memperoleh wawasan terkait pengelolaan akademik, kurikulum, serta tata kelola kelembagaan yang telah dijalankan oleh FDI UIN Jakarta.

Rombongan disambut langsung oleh Dekan FDI Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A., di ruang rapat bersama Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Imam Sujoko, Lc., M.A., Kaprodi Magister Willy Oktaviano, Lc., M.A, dan Kepala Bagian Tata Usaha Ahmadi, S.AP., M.Si. Sementara itu, tim Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dipimpin langsung oleh Dr. Yunus Masrukhin beserta para dosen dan tenaga kependidikan.

Dalam sambutannya, Dekan FDI menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dalam menjadikan FDI UIN Jakarta sebagai salah satu destinasi studi banding. Beliau juga menjelaskan bahwa saat ini FDI sedang bersiap membuka prodi S3 dan dalam proses review pengisian borang dan membahas mengenai pentingnya akreditasi untuk mendorong program beasiswa dan kerjasama.

Sementara itu, Dr. Yunus Masrukhin dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi konkret dalam perumusan kurikulum, manajemen akademik, serta strategi peningkatan mutu pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga agar fokus dengan pemikiran Islam dan kajian kontemporer.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pertukaran informasi akademik yang dipresentasikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik meliputi kurikulum, perkuliahan, fasilitas, hingga program kerjasama. Beliau memaparkan bahwa FDI telah ada sejak tahun 2002 dan program magister pertama kali didirikan tahun 2012 dengan menghadapi berbagai dinamika.  Kurikulum yang disusun prodi berbasis riset interdisipliner, berbasis bahasa Arab dan hafalan Al-Quran. Program kerjasama dengan Al-Azhar untuk program S1 dan S2 masih terus berlanjut dan hingga saat ini FDI tetap konsisten dengan visi-misi unggul dalam kajian Islam dengan menekankan penguasaan Bahasa Arab.

Melalui benchmarking ini, diharapkan menjadi langkah nyata sinergi dalam membangun mutu pendidikan Islam yang unggul, adaptif, dan berorientasi global.