FDI UIN Jakarta Menggelar Studium General, Prof Radhi : Jangan Mudah Mengafirkan Sesama Umat Muslim
Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta baru saja menyelenggarakan studium general di Aula Fakultas Dirasat Islamiyah, Kamis 27 Juni 2024. Studium General ini mengangkat tajuk “Qadhiyah Filistin Bayn al-Aqidah wa as-Siyasah” atau Permasalahan Palestina, antara masalah akidah dan politik. Acara ini semakin spesial karena diisi oleh dosen tamu dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Prof. Dr. Mohd. Radhi Ibrahim, Wakil Rektor USIM bidang Akademik dan Kerjasama Internasional.
Studium general ini dipandu oleh Dr. M. Khairul Mustaghfirin, M.A, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Fakultas Dirasat Islamiyah. Sebagai moderator, beliau membuka acara dengan memperkenalkan pemateri kepada mahasiswa. Prof. Dr. Mohd. Radhi Ibrahim mengawali perjalanan akademiknya dengan mengambil sarjana di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir di bidang Ushuluddin. Beliau lalu mengambil magisternya di Universiti Malaya dan mengambil doktoralnya di University of Edinburgh, Skotlandia.
Prof. Radhi menerangkan kepada peserta studium general bahwa apa yang terjadi di Palestina saat ini sungguh berada di luar batas kemanusiaan. Israel membunuh banyak anak kecil, wanita, dan penduduk Palestina secara membabi buta di setiap titik di Palestina, utamanya wilayah Tepi Barat. Dalam menanggapi hal tersebut, Prof. Radhi menyeru agar umat Islam jangan suka berseteru sesama umat Islam lainnya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Q.S.Al-Anfal Ayat 46. Umat Islam tidak boleh mudah terpacu emosinya karena perbedaan-perbedaan dalam masalah furu’ agama. Umat Islam seharusnya mempersiapkan diri dan mengalihkan tenaga perdebatan mereka dalam pengembangan ilmu dan teknologi sehingga tidak mudah diadu oleh orang lain.
“Jangan mudah mengafirkan orang lain yang menganut agama Islam. Jangan sampai pada hari kiamat nanti, ketika umat Nabi Muhammad SAW dikumpulkan, kita tidak termasuk ke dalamnya,” ingat Prof. Radhi. Beliau khawatir tuduhan kafir kepada orang lain justru berbalik kepada penuduh sehingga ia dicatat sebagai orang kafir di akhirat nanti.
Wakil Rektor USIM Malaysia ini juga mengingatkan kepada peserta untuk merujuk kepada dalil-dalil yang digunakan oleh para Ulama. Sebab, bila hanya berpegang teguh pendapat ulama tanpa mau memahami kembali dalilnya dari Al-Qur’an dan Sunnah, maka selama itu pula perdebatan tidak akan pernah selesai. Begitu pun saat berusaha memahami dan mengaji hadis, sebaiknya diiringi dengan tuntunan dari dalam Al-Qur’an. Beliau mengambil contoh mengenai hadis mutawatir tentang kelompok Islam yang selamat di hari akhir nanti.
“Ketakwaan kepada Allah harus menjadi imam bagi para pemimpin. Saya harap mahasiswa FDI sebagai generasi baru dapat menjadi pemimpin yang berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman,” harap professor pakar pemikiran Islam ini kepada peserta studium general.
Studium general ini dihadiri oleh dosen-dosen FDI di antaranya, Ketua Prodi Sarjana Dirasat Islamiyah, Dr. Aida Humaira, Dr. Sahabuddin, M.A, dan Dr. Usman Syihab, M.A. Selain itu mahasiswa-mahasiswi semester 6 FDI tampak memenuhi acara studium general. Para peserta tampak antusias mengikuti acara yang berlangsung dari pukul 09.30 sampai 11.00 WIB ini.
Studium general diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen FDI dengan dosen tamu. Kemudian, Prof. Radhi pun diberi sertifikat penghargaan oleh Fakultas Dirasat Islamiyah. Setelah itu, acara diisi dengan sesi foto bersama oleh seluruh peserta studium general sebagai penanda berakhirnya acara (Awadh).***