IDIC 7: Optimalisasi Peran Studi Islam dalam Merespon Perubahan di Era Pandemi Covid-19
IDIC 7: Optimalisasi Peran Studi Islam dalam Merespon Perubahan di Era Pandemi Covid-19
Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta sebagai lembaga keilmuan dalam studi-studi keislaman, kembali mengadakan Muktamar Internasional dengan tema “Updates of Islamic and Arabic Studies in The Era of Covid-19 Pandemic”. Sebuah Muktamar yang ditujukan guna merespon perubahan-perubahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 khususnya dalam lingkup studi islam. Muktamar yang dilaksanakan selama dua hari ini dibuka tepat pada hari rabu, 3 November 2021. Dalam pembukaan turut hadir Dekan FDI Dr. M. Syairozi Dimyathi, Prof. Dr. Amany Lubis selaku Rektor UIN Jakarta, Dr. Zainul Mazdi selaku Ketua Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional (IAAI) Indonesia, Dr. Mohammed Husein Al-Mahroshowy selaku Rektor Universitas Al-Azhar Kairo, serta turut hadir juga Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin. Muktamar yang tidak hanya dihadiri oleh civitas akademika UIN Jakarta melainkan juga terdapat narasumber dan partisipan dari berbagai negara lainnya, diantaranya dari Brunei Darussalam, India, Maroko, Tunisia, Arab Saudi, Mesir, dan Turki. Yang dimoderatori oleh Dr. Imam Sujoko, M.A serta diawali oleh pembacaan kalam ilahi oleh Dasrizal, S.S.I, ini berjalan dengan khidmat dan lancar. Dalam sambutannya Dr. Zainal Mazdi menjelaskan setidaknya ada beberapa aspek yang bisa digaris bawahi dari terjadinya pandemi covid-19 ini, Pendemi ini setidaknya menstimulus rasa simpati dan empati kita terhadap sesama. Karena yang sebagaimana kita ketahui bersama pandemi ini mempengaruhi banyak sekali perubahan dalam segala sektor, tidak terkecuali sektor ekenomi sehingga banyaknya masyarakat yang hidup prihatin selama pandemi ini, disinilah pentingnya peranan ukhuwah dan rasa at-tadhomun saling simpati dan at-ta’awun saling bersinergi guna mengimplemantiskan ajaran luhur islam. Dr. Mohammed Husein Al-Mahroshowy dalam sambutannya juga menjelaskan akan pentingnya mengedepankan rasa simpati dan empati dalam pandemi Covid-19 ini, menurutnya pandemi yang terjadi saat ini kita tidak harus mengedepankan perbedaan aqidah, agama, ras, dan golongan. Melainkan adalah bagaimana kita bisa mempererat tali persaudaraan yang dibalut dalam ukhuwah insaniyah sebagaimana yang termaktub dalam QS; Al-Hujurot ayat 13. Dalam sesi berikutnya, KH. Ma’ruf Amin menegaskan akan pentingnya peranan studi islam dalam merespon perubahan isu-isu keagamaan yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini, karena sebagaimana yang kita ketahui bersama islam adalah agama yang sholih likulli makan wa zaman atau dapat berkembang di setiap perubahan tempat dan zaman. Artinya islam adalah agama yang sama sekali tidak memberatkan pemeluknya, hal ini selaras dengan firman Allah SWT ; yuriidukumullah Yusra wa la yuriidukumullah ‘usra. Dan disinilah pentingnya optimalisasi peran studi islam dalam memecahkan permasalahan-permasalahan keagamaan yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini. (Tim Jurnalis FDI: Ahmad Sya’ban Firdaus).