International Dirasat Islamiyyah Conference: Ideologi dan Strategi Menghilangkan Islamphobia
International Dirasat Islamiyyah Conference: Ideologi dan Strategi Menghilangkan Islamphobia
Istilah islamophobia tidak lagi menjadi istilah yang asing di telinga dunia. Bahkan fenomena ini menjadi salah satu daya tarik bagi banyak kalangan termasuk para akademisi dunia yang ingin mengkaji lebih dalam terkait fenomena tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh Fakultas Dirasat Islamiyah, pada 27-28 September 2022 berhasil mengadakan konferensi internasional ke-8 yang bekerja sama dengan Fakultas Dakwah Islamiyah Universitas Al-Azhar, Kairo. Konferensi Internasional yang ke-8 ini mengangkat tema “Fenomena Islamphobia: Ideologi dan Strategi” dengan tujuan memberikan pemahaman kepada para mahasiswa khususnya dan masyarakat dunia umumnya terkait fenomena islamphobia dan bagaimana strategi mengatasinya. Hal ini diungkapkan oleh dekan Fakultas Dirasat Islamiyah Dr. Syairozi Dimyati Ilyas, M.A. Dalam kata sambutannya, beliau menyampaikan, “tujuan diadakannya muktamar ini adalah untuk mempelajari dan membahas ideologi yang terkandung dalam islamphobia dan strategi menghadapinya.” Konferensi yang dilakukan secara online melalui zoom meeting ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah saja, namun juga dihadiri oleh banyak kalangan yang berasal dari luar sehingga partisipan zoom meeting mencapai ratusan peserta. Seminar internasional ini tidak hanya menghadirkan narasumber yang berasal dari civitas akademika UIN Jakarta saja, melainkan juga mengundang beberapa narasumber luar seperti:
  1. Dr. Jamal Faruq (Universitas Al-Azhar, Cairo)
  2. Dr. Amani Abdussomad (Anggota biro sekjen akademi riset keislaman, Al-Azhar)
  3. Sa’id Abdul Lathif Fudah (Pentahqiq & cendikiawan dunia islam)
  4. Dr. Wafiq Muhammad Hijazi (Libanon)
  5. Dr. Kholif Mu’ammar Haris (Universitas Teknologi Malaysia)
  6. Ali Munhanif, M.A., Ph.D. (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Dr. Sa’id Abdul Lathif Fudah menyarankan agar kita sebagai umat Islam menjelaskan kembali kepada dunia potret Islam yang sebenarnya yaitu rahmatan lil aalamiin. Di akhir konferensi, dibuka ruang diskusi untuk para peserta, supaya mereka bisa memberikan pendapat serta berpikir bebas untuk menyampaikan segala keresahan dan solusi untuk islamphobia ini. Seperti yang disampaikan oleh salah satu dosen Fakultas Dirasat Islamiyah Dr. Aep Saepullah, "Sebab islamphobia ini adalah ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan tentang ajaran Islam, dan keminusan akhlak orang-orang muslim di negara-negara minoritas muslim." Jadi tugas utama seorang muslim adalah mengetahui segala faktor yang menjadi penyebab terjadinya islamphobia untuk menjaga dan memelihara umat Islam di seluruh dunia. (Tim Jurnalis: Zainuddin Nur dan Nur Fadilah Lubis, Editor: Hanifa Azkannisa).