Juara 1 MQK, Sheva; Organisasi Bukan Penghalang Berprestasi
Juara 1 MQK, Sheva; Organisasi Bukan Penghalang Berprestasi
“Bahwa organisasi itu bisa mengganggu akademis atau penghalang untuk berprestasi, sebenarnya itu sebatas stigma saja. Tapi ya, lagi-lagi kembali ke orangnya,” ujar Sheva, sapaan akrab dari Sheva Budi Widiyanto, mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah angkatan 2020, yang berhasil meraih juara 1 Musabaqoh Qiroatul Kutub cabang Marhalah Ulya yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Bekasi, pada Kamis kemarin, 21 Oktober 2021, secara virtual. Bermula dari perintah sang Kiai, Sheva yang awalnya tidak berminat pun akhirnya turut andil dalam perlombaan tersebut dengan menjadi delegasi dari pondok pesantren tercintanya, Pondok Pesantren Yapink (Yayasan Perguruan Islam El Nur El Kasysyaf) Bekasi. Bersaing dengan delegasi dari seluruh pesantren se-Bekasi, dengan persiapan yang singkat dan aktifitasnya yang padat, tidak serta merta mengurangi semangatnya untuk berjuang semaksimal mungkin, apapun hasilnya. Menurut pengakuan Sheva, persiapan singkat tersebut disebabkan oleh pemberitahuan tentang penunjukan dirinya sebagai delegasi ketika H-5. Selain dipadatkan dengan adanya tugas kuliah, sebagai organisatoris yang aktif, saat itu Sheva juga sedang mempunyai beberapa job di organisasi yang diikutinya. “Ya, ketika ada waktu luang saja, baru saya sempatkan membuka kitabnya, kalau tidak tahu ya cari tahu, atau bertanya dengan teman-teman lain yang tahu,” lanjutnya, Kitab yang dilombakan adalah kitab Mau’idhotul Mu’minin, ringkasan dari kitab mukhtasar Ihya’ Ulumuddin, yang berisikan nasihat-nasihat serta tasawuf. Adapun cabang marhalah ulya sendiri merupakan cabang MQK yang mensyaratkan umur pesertanya maksimal dengan kelahiran 1 Januari 2001. Sheva juga mengaku, bahwa saat dirinya diumumkan sebagai juara pertama, bahagia sekaligus tak percaya sebab hal tersebut di luar ekpektasinya, mengingat persiapannya yang singkat. Tak lupa di penghujung wawancara, Sheva menyampaikan beberapa motivasi. “Untuk menjadi aktif, kita harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu,” tegasnya. Diketahui, selain statusnya sebagai mahasiswa aktif, Sheva juga aktif dalam beberapa organisasi seperti Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Al-Abqary hingga kepengurusan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Selanjutnya, dia juga menilai, bahwa dengan ikut organisasi sekalipun, terkadang bisa membuat seseorang lebih bijak dalam timing. Misalnya, ketika ada job organisasi yang bersamaan dengan tugas kuliah, maka di situ tuntutan tersendiri untuk menempatkan rasa prioritas dengan tepat, sehingga semua pekerjaan baik tugas kuliah maupun tugas organisasi sama-sama diselesaikan dengan baik dan sempurna. (Tim Jurnalis: Maissy Absyari).