Kalah Berkali-kali, Abid Akhirnya Juarai Lomba Karya Tulis Ilmiah PPI Malaysia
Kalah Berkali-kali, Abid Akhirnya Juarai Lomba Karya Tulis Ilmiah PPI Malaysia
Setelah mencicipi empat kali kekalahan di berbagai ajang perlombaan karya tulis ilmiah, mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah, M. Abid Al-Akbar, akhirnya mendapatkan juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM). Acara ini diselenggarakan pada 15 Mei – 6 Agustus 2021. Berangkat dari tema “Penguatan Empat Pilar Kebangsaan dalam Pengalaman Kehidupan Berbangsa Generasi Muda” yang telah ditentukan panitia, Abid mengangkat judul "Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Degradasi Ideologis” dalam karyanya. Alasan mahasiswa FDI yang beranjak semester 5 ini memilih judul tersebut dikarenakan masyarakat Indonesia saat ini masih kurang dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. "Nilai Pancasila saat ini sangat kurang dan kita kehilangan atas prinsip Pancasila tersebut. Sehingga kita harus mensakralkan kembali agar nilai Pancasila ini menjadi pedoman yang utuh bagi masyarakat Indonesia," jelasnya. Abid mengatakan, untuk mengikuti ajang internasional ini ia melakukan beberapa persiapan. Ia lebih mendalami membaca buku, memperbanyak kosa kata, serta membaca artikel dan sebagainya. Mentor yang masih minim merupakan salah satu kendala yang ia hadapi dalam perlombaan ini. “Kurangnya mentor. Masih banyak hal-hal yang perlu saya cari tau dan masih perlu memperdalami banyak hal,” ungkapnya. Untuk mendapatkan gelar sebagai juara, Abid melalui proses yang terbilang cukup lama. Hasil karya ilmiah para peserta dikumpulkan pada tanggal 12 Juli 2021,  lalu diseleksi menjadi 6 peserta.  Setelah itu, 6 peserta tersebut melakukan presentasi di babak final pada tanggal 27 Juli 2021. Sedangkan pengumuman juara dilaksanakan pada 11 Agustus 2021. Abid mengaku, dengan mengikuti perlombaan ini ia bisa meningkatkan potensi diri baru. Setidaknya, setelah melalui waktu liburan kuliah selama dua bulan, ada karya yang dihasilkan sehingga tidak merasa sia-sia atau tidak melakukan apa-apa. Laki-laki yang merupakan mahasantri Darus Sunnah ini juga memberikan tips untuk memanfatkan arus era digital yan terjadi sekarang. Misalnya, ketika memiliki waktu kosong, siapapun bisa mendapatkan informasi lomba dan mengikuti lomba tersebut sehingga bisa terus mengingkatkan kemampuan diri. Di akhir sesi wawancara, Abid memberikan motivasi untuk dirinya dan khususnya untuk mahasiswa FDI. “Jangan pernah takut untuk mencoba Hal yang baru, dan terus mengeksprol diri agar kita dapat menemukan jati diri kita,” pesannya. (Tim Jurnalis FDI: Nyimas Zulfa).