Kemenangan Kesekian Kali Tim Debat FDI
Kemenangan kembali diraih oleh Tim Debat Al-Abqary FDI dalam ajang perlombaan Al-Azhar Language Club Fest 2021 di Universitas Al-Azhar Indonesia (Rabu 30/6). Tim yang beranggotakan M. Abid Al-Akbar, Ahmad Rifa’i Rohman, dan Suci Amalia ini berhasil menyisihkan Tim El-Jidal Malang pada babak semifinal, sebelum akhirnya menduduki juara pertama dengan mengalahkan Tim Al-Amin Debate Club.
Perlombaan yang dilaksanakan pada penghujung bulan Juni ini mengusung tema 'Peran Teknologi Untuk Berprestasi di Masa Pandemi', yang artinya perlombaan ini masih dilaksanakan di tengah kondisi pandemi secara daring melalui teknologi aplikasi zoom meeting. Meskipun begitu, tim debat FDI merasa tidak ada kendala yang berarti, mereka mengaku sudah mampu beradaptasi dengan keadaan dan sudah terbiasa mendiskusikan materi melalui percakapan grup whatsapp ataupun telepon video. Walaupun waktu lomba bersamaan dengan ujian akhir semester di FDI, mereka mengaku bisa mengatur waktu dan tetap memprioritaskan aktivitas ujian.
Selain kemenangan tim, kemenangan juga berpihak kepada Ahmad Rifa’i yang mendapatkan predikat sebagai The Best Speaker. Dia merasa predikat tersebut hanya keberuntungan, “Saya itu terhitung kalah sudah lebih dari delapan kali, yaa begitulah sering terjatuhnya, tapi alhamdulillah saat ini, Allah masih sayang sama saya, saya dikasih rezeki keberuntungan. Sebenarnya yang lebih baik itu banyak, Abid dan Suci juga terbaik. Mungkin bagian dari hasil usaha, kan sebelum inipun (kemenangan) memang kita udah sering ikut lomba, sering terjatuh juga, kesandung, kadang kesandungnya di semifinal, di penyisihan,” cerita Ahmad Rifa’i saat ditanyai alasan bisa menjadi The Best Speaker.
Sering mencicipi manisnya kemenangan tidak membuat tim debat FDI tinggi hati. Ahmad Rifa’i mengungkapkan, “Kalah menang itu bukan tujuan dan saya nggak pernah berpikir tentang itu. Kalau kalah yaa berarti saya mendapat ibrah pelajaran, kalau menang berarti cuman bonus. Saya pribadi ikut lomba itu yaa untuk meningkatkan skill atau maharah saya dalam berbahasa arab. Nggak ada ambisi lain yang saya bawa dalam berdebat”. Kemudian M. Abid mengungkapkan hal yang senada, ambisi yang dia bawa saat berlomba diantaranya meningkatkan skill dan memperbanyak pengalaman. “Dari sejak maba (mahasiswa baru) ikut debat sampai detik ini, tujuan ikut lomba sebenarnya engga jadi juara, mau memperkaya bahasa & mengambil pelajaran di tiap lomba aja.”
Kabar kemenangan yang dibawa tim debat FDI lumrah terdengar di telinga warga fakultas, bahkan laman website FDI banyak dimuat oleh kabar kemenangan tim debat FDI ini. Hal ini membuat M. Abid selaku tim yang menang juga ketua Al-Abqary merasakan sebuah tanggung jawab. “Tanggung jawab yang diemban pemenang diantaranya mempertahanakan kemenangan dan ekspetasi orang-orang bahwa kita menang terus. Kadang jadi malu kalau nggak sampai final, tapi setelah itu pasti evaluasi agar lebih baik kedepannya,” terangnya. (Tim Jurnalis FDI: Renada Zulfa).