Mahasiswi FDI Sabet Juara 3 MMQ di Batam
Fakultas Dirasat Islamiyah kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang akademik. Kali ini, mahasiswi Fakultas Dirasat Islamiyah semester 6, Husni Mulyawati berhasil menyabet peringkat ketiga dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 Tingkat Kota Batam bidang Musabaqah Makalah Al-Qur’an (MMQ) di Batam Center pada hari Kamis, 21 April 2016. Mahasiswi yang biasa disapa Husni ini berhasil meyakinkan juri dengan makalah dan presentasinya yang berjudul Gender dalam Perspektif Al-Qur’an: Moderasi Antara Patriarki dan Feminisme.
Dalam makalahnya, Husni memaparkan tentang kedudukan Al-Qur’an dalam memandang gender sebagai moderasi antara budaya patriarki dan feminisme. Ia menekankan bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang menjunjung tinggi prinsip egaliter yang proporsional dan tidak eksesif. Di akhir makalah, ia mengupas penafsiran klasik dan kontemporer dalam hal gender khususnya pada ayat yang membicarakan tentang drama kosmis dan warisan.
“Saya memilih tema gender karena isu gender sendiri masih banyak diperdebatkan dari berbagai sudut pandang. Gender menjadi hal yang sangat penting untuk dibahas karena menyangkut peran laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Sampai saat ini, pemaknaan gender sering salah diartikan sebagai given atau sesuatu yang telah menjadi kodrati sehingga berujung pada munculnya budaya androsentris dan marginalisasi perempuan. Padahal gender merupakan hasil rekonstruksi sosial dan budaya yang membentuk peran sosial bagi laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Saya menulis makalah ini menggunakan pendekatan historis dan studi komparatif antara penafsiran klasik dan kontemporer,†tandasnya.
Lomba MMQ ini diadakan satu kali putaran. Pada hari pertama, seluruh peserta diwajibkan untuk menulis makalah antara 10-15 halaman dengan menggunakan mesin tik selama 8 jam. Kemudian, di hari kedua setiap peserta mempresentasikan makalahnya di depan dewan hakim selama 5 menit diikuti dengan sesi tanya jawab selama 15 menit.
“Sejujurnya ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti lomba MTQ khususnya dalam bidang MMQ. Lomba ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya karena harus menggunakan mesin tik yang sama sekali tak pernah saya sentuh sebelumnya. Namun, dengan support dari kecamatan, pelatih, dosen, dan teman-teman di sini, Alhamdulillah saya berhasil meraih prestasi ini,†pungkasnya.
Sebelumnya, Husni pernah mengikuti pelatihan intensif di Qur’an Center Provinsi Kepulauan Riau selama lebih kurang 5 hari. Menurutnya, pelatihan ini sangat membantu dalam lomba karena dibekali dengan pengetahuan tentang sistematika penulisan, alur berpikir, dan kiat-kiat lainnya. Di samping mendapatkan informasi dari pelatih, ia juga mendapatkan wawasan dari hasil diskusi bersama teman-temannya. (HM/AS)