Menteri Kerajaan Maroko Mengajak Mahasiswa FDI Menjadi Duta Islam Moderat
Gedung FDI – Jum’at, 26 Februari 2019 Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) menerima kunjungan Menteri Sekretaris Negara Kerajaan Maroko yaitu Ms. Jamila El Moussali. Kunjungan Jamila sendiri diterima langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Amany Lubis dan Dekan FDI Dr. Muhammad Syairozi Dimyathi, jajaran Dekanat dan para dosen FDI.
Dalam perbincangannya dengan Rektor, Jamila turut mendiskusikan prospek kerjasama UIN Jakarta dengan Kerajaan Maroko, terutama dengan kerjasama akademik antara UIN Jakarta dengan universitas-universitas Maroko.
Usai shalat Jum’at Jamila menyempatkan diri menyampaikan kuliah umum di depan dosen dan mahasiswa FDI UIN Jakarta. Dalam pemaparannya, Jamila menyampaikan “Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup dikenal di kalangan masyarakat Maroko. Kesamaan identitas sosial keagamaan dimana penduduk Indonesia dan Maroko mayoritas menjadikan Indonesia tidak begitu asing di kalangan publik Maroko. Selain itu, Indonesia juga dinilai sebagai negara mayoritas Muslim yang berhasil memelihara stabilitas dalam negerinya sehingga menjadi figur ideal bagi negara-negara mayoritas Muslim lain.”
“Integrasi keilmuan di kampus ini sangatlah penting. Begitu juga dengan pemeliharaan tradisi di negara ini. Mahasiswa kedepannya harus menjadi ulama dan cendikiawan bagi dunia internasional, bukan hanya Indonesia saja. Ulama harus bisa menunjukkan nilai-nilai islam yang sebenar-benarnya.”
“Salah satu sumber masalah yang muncul di umat muslim adalah dikarenakan mereka menjauhi sumber asli Islam yang murni dan lurus. Sehingga bisa muncul tindakan terorisme dalam kehidupan ini yang mengatasnamakan Islam. Dan saya meyakini, yang bisa melawan mereka adalah kaum muslim yang mempelajari islam dengan benar dan dari sumber yang benar. Dalam kehidupan ini harus selalu mengedepankan nilai perdamaian dan kerukunan karena memang itu yang diajarkan dalam Islam.” tandasnya.
Baca juga: Menteri Kerajaan Maroko Kunjungi UIN Jakarta
Jamila juga mendorong UIN Jakarta untuk bisa bekerjasama dalam melakukan pengembangan keilmuan dengan universitas-universitas di Maroko. Untuk itu, ia juga menawarkan peluang bagi mahasiswa UIN Jakarta yang tertarik melanjutkan studi ke Maroko. Menanggapi itu, Rektor mengapresiasi kunjungan dan tawaran kerjasama yang disampaikan Pemerintahan Kerajaan Maroko. Rektor yang pernah diundang menyampaikan pidato tentang Islam dan masyarakat Indonesia di hadapan Raja Maroko ini mengakui, Maroko bisa menjadi salah satu destinasi studi mahasiswa UIN Jakarta. “Semoga ada mahasiswa UIN Jakarta yang bisa melanjutkan ke sana, atau sebaliknya mahasiswa Maroko bisa menempuh studi di kampus kami,” tambahnya. Dekan FDI berharap kunjungan Jamila bisa ditindaklanjuti berupa kerjasama akademik dan kemahasiswaan dengan universitas-universitas Maroko. Sebagai fakultas yang mengadaptasi kurikulum keilmuan Islam Universitas Al-Azhar Mesir dengan konsentrasi Ushuluddin, Syariah, dan Bahasa dan Sastra Arab, sambungnya, universitas-universitas Maroko bisa menjadi mitra potensial kerjasama FDI UIN Jakarta. “Termasuk jika ada mahasiswa UIN Jakarta atau sebaliknya melanjutkan pendidikan di sana (Maroko, red.) atau di sini (UIN Jakarta, red.),” (umr/zae), (ww/as).