Panen Juara, Debater Al-Abqary Berbagi Tips dan Motivasi
Tim Al-Abqary Fakultas Dirasat Islamiyah kembali memanen prestasi dengan menyabet tiga kejuaraan perlombaan debat bahasa Arab tingkat nasional di bulan April ini.
Setelah berhasil meraih juara ketiga debat bahasa Arab perhelatan Gelanggang Kreasi Dunia Arab Berprestasi (GRADASI) UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang diwakili oleh Suci Amalia, Ahmad Rifa’i Rohman dan M. Abid Al-Akbar pada 10-11 April 2021 lalu, kini
Al-Abqary kembali menyabet dua gelar juara debat bahasa Arab sekaligus.
Dua gelar juara tersebut berhasil diraih oleh tim Komarudin dan Teguh Satria Pendowo sebagai juara pertama pada acara Ramadhan in Action yang diadakan oleh Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara dan tim Elis Fitria, Alifia Az-Zahra,dan Afda Nurkhofiya Sahid yang memenangkan perlombaan sebagai juara ketiga pada acara Gebyar Ramadan Ittihadu Tholabah Al-Lughoh Al-Arobiyah (ITHLA). Kedua perlombaan ini dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan, yaitu pada 24-25 April 2021.
Debat yang diadakan Universitas Halu Oleo ini menggunakan sistem British Parliamentary yang terdiri dari dua orang setiap timnya. Komar menambahkan, sistem ini membuat suasana lebih menantang karena durasi waktu yang diberikan untuk berbicara yaitu hanya 7 menit 20 detik dan mosi yang akan didebatkan diberikan 15 menit sebelum acara debat dimulai, sehingga ia dituntut membangun argumentasi dalam waktu yang singkat.
Sejalan dengan Komar, Teguh pun menyampaikan hal serupa. "Lomba ini sangat menantang dan sangat menyenangkan karena selain kita dituntut harus kritis, kita pun harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin,” tuturnya.
Kabar gembira disusul oleh tim yang beradu di Gebyar Ramadhan ITHLA. Elis Fitria, Alifia Az-Zahra,dan Afda Nurkhofiya Sahid berhasil keluar sebagai juara ketiga setelah memenangkan babak perebutan juara tiga yang berlawanan dengan sesama tim Al-Abqary FDI.
Alifia Az-zahra memberikan tanggapannya terkait lomba yang diikutinya. " Sangat memberikan pelajaran, karena dari sini kita bisa terus belajar untuk terus berusaha karena ketika kita sudah mendapatkan juara kita tidak boleh berhenti sampai sini saja kita harus terus belajar, kalah ataupun menang intinya itu semua harus dijadikan pelajaran untuk kedepannya," ucapnya.
Tak lupa, masing-masing pendebat ini memberikan tips dan pesan untuk mahasiswa agar lebih semangat dan termotivasi.
Komar mengatakan, "Kita harus bertanya sama diri kita sendiri. Kita ini cocoknya terjun kemana nih? Cocoknya menggeluti bidang apa nih. Kalo trik biar semangat ikut lomba, Aku lebih cenderung ke menantang diri sendiri supaya berani dan tau sejauh mana kemampuanku. Yang pertama tentu diniatkan karena mencari ridho Allah, mencari pengalaman, juga pengen bisa ngebanggain nama kampus, fakultas, serta membahagiakan orang tua.” Lanjutnya, “Jadi kita kuliah itu engga jadi mahasiswa yang biasa aja gitu, tapi jadi mahasiswa yang mencoba hal luar biasa.”
Tiba giliran Afda dan Elis menyampaikan motivasi mereka.
"Kalo kamu ga pernah nyoba dan kamu ga akan pernah tau. Jarrib wa laa khidz takun 'arifan. Cobalah dan perhatikanlah, maka kamu akan mengetahuinya. If u never try you'll never know”, tutur Afda.
Sambung Elis, “Just try it you will get the euphoria.” (Tim Jurnalis FDI: Indrie Apriyani).