Pendekar Jebolan FDI Sabet Juara Silat
Kejuaraan Nasional Open Tournament Pencak Silat Bandung Lautan Api Championship 3 diadakan pada 20-21 Desember 2021, di GOR ITB kampus Jatinangor, Sumedang. Dua mahasiswa FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dimas Muhammad Saeful Faqih dan Muhammad Chafid Zakky AlHariry tercatat menjadi peserta kejuaraan nasional tersebut.
Setelah berjuang mengalahkan peserta-peserta lain yang datang dari berbagai daerah di Indonesia keduanya menyabet juara 2, Dimas pada pertandingan kelas F, kategori 70-75 kg, dan Zakky menyabet juara 2 pada kelas D, kategori 60-65 kg. Keduanya mengaku bersyukur dan senang mendapatkan kejuaraan ini, meskipun bukan menjadi yang pertama, terlebih setelah bertanding tidak ada cidera apapun. Dimas sendiri merasa kejuaraan ini membuka matanya, bahwa ternyata ada orang lebih siap dan lebih keras latihan nya. Karena sejatinya faktor terbesar dalam kejuaraan ini adalah jam terbang, latihan yang sungguh-sungguh, juga menjaga makanan untuk menstabilkan berat badan.
Strategi yang dipakai Zakky dan Dimas dalam pertandingan ini adalah strategi andalan yang sudah dipakai sebelumnya dan sedikit campuran dengan strategi baru. Salah satu strategi unggulan yang menjadi andalan Dimas adalah guntingan, dan bantingan.
Terjun di dunia silat sejak bangku Madrasah Aliyah, tak heran jika jam terbang dua pendekar jebolan FDI selalu pulang dengan piala. Dengan niat awal olahraga, menjaga kesehatan tubuh, dan menjadi kegiatan tambahan selain mengaji. Zakky mempunyai alasan khusus terjun ke dunia silat, ia senang melihat gerakan-gerakan silat yang terlihat menarik,
“Karena terlihat seru, dan gerakan-gerakannya pun menarik, juga pengen bisa menjaga diri” ucapnya pada redaktur pada Jumat (24/12).
Meskipun FDI sangat bersebrangan dengan silat, tetapi itu tidak menjadi halangan bagi Zakky dan Dimas untuk terus tetap melanjutkan hobi yang sudah ada sejak Madrasah Aliyah. “Kuliah sambil berprestasi, itu bagus, karena kuliah juga gak akan menghambat hobi, kuliah tetep lancar, hobi juga lancar, tetap bagi waktu dan prioritas utama kuliah” jelas Dimas.
Menurut Zakky, silat adalah seni bela diri paling menarik yang bertujuan untuk menjaga diri dan bukan ilmu untuk menyombongkan diri sebagai jagoan. Selain itu, Dimas menambahkan bahwa kekeluargaan dalam pencak silat juga sangat erat, dari silat ia belajar mengelola organisasi.
Dua jagoan ini juga mengatakan bahwa silat itu sangat berguna sekali dalam kehidupan sehari-hari, dilihat dari segi olahraga, badan jadi lebih kuat dalam berolahraga, silat juga melatih pernapasan, dan tentu menjaga diri sendiri, bahkan membantu orang lain dari bahaya seperti kemalingan, dan tindakan kriminal lainnya.
Zakky dan Dimas membagikan tips konsisten berolahraga di akhir wawancara, yaitu dengan membiasakan menggerakan badan minimal 30 menit dalam sehari, supaya badan tetap sehat.
“Jangan jadikan kuliah alasan untuk tidak berolahraga, jadi ya, sebisa mungkin kita konsisten berolahraga, karena jika raga kita sehat maka batin kita sehat” tambah Dimas. (Tim Jurnalis FDI: Adzka Ma’ziya).