Pengembangan Kurikulum dan Program Studi Dirasat Islamiyah
Pengembangan Kurikulum dan Program Studi Dirasat Islamiyah
Gedung FDI, Kamis, 22 November 2018 Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan “Workshop Pengembangan Kurikulum dan Program Studi Dirasat Islamiyah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)”. Acara tersebut bertujuan untuk pengembangan Dirasat Islamiyah ke daerah-daerah, yang nantinya Program Studi Dirasat Islamiyah dibuka pada Perguruan Tinggi baik negeri atau pun swasta yang ada di bawah Kemenag RI. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A. perwakilan dari UIN Alaudin,  Makassar, Dr. H. Agus Suyadi R, Lc, M.Ag. perwakilan dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan Dr. H. Sidqon Maesur, Lc., M.A. perwakilan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dihadirkan juga Dr. Mamat Salamet Burhanudin, M.Ag (Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama) Mamat menyampaikan “Kebijakan dan Mekanisme Pengembangan dan Pembukaan Program Studi”. Menurutnya “Sejatinya apa yang diinginkan di PTKIN adalah seperti Dirasat Islamiyah, yaitu yang melahirkan Tafqquh fi Din, ingin mencetak ulama-ulama. Kemenag RI inginnya menegur PTKIN-PTKIN yang justru mengembangkan prodi umum, karena sudah dianggap melenceng dari awal maksud pendiriannya”. Dr. Hamka Hasan, Lc., M.A. (Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah) menyampaikan “Pengalaman Pengelolaan Program Studi Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dari awal sejarah pendirian dari 17 September 1999, kendala-kendala yang dihadapi (dari segi anggaran, peminat mahasiswa baru, dan nomenklatur), dan kesuksesan sampai pendirian program S2 (Magister Dirasat Islamiyah). Hadir juga dari pengurus Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia yaitu Dr. Muchlis Hanafi, Lc., M.A. dan Willy Oktaviano, Lc., M.A. yang kebetulan mengajar di FDI. Menurut Muchlis “FDI sampai saat ini sudah memasuki kurun waktu 2 dekade, dan sudah saatnya FDI mengembangkan diri. Format MoU FDI dengan Al-Azhar siap direplace dan dikembangkan lagi, dan OIAA siap memfasilitasinya.” lanjutnya lagi “Saat ini Islam yang berasaskan wasathiyah dan yang cocok dengan bangsa Indonesia yaitu bersumber dari Al-Azhar.” Dalam kesimpulannya FDI UIN Jakarta akan menjadi motor untuk membuka Program Studi Dirasat Islamiyah pada PTKIN di berbagai daerah. (as).