Perkuat Kolaborasi Akademik Internasional, Rektor UIN Jakarta Sambut Prof. Dr. Abdelghani Yahyaoui sebagai Adjunct Professor
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., secara resmi menyambut Prof. Dr. Abdelghani Yahyaoui, M.A., (profesor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh) dari Universitas Abdel Malik As-Sa’di, Tetouan, Maroko dalam rangka program Adjunct Professor di Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI). Pertemuan yang berlangsung di ruang rektorat pada Rabu (12/11/2025) turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah, Dr. Yuli Yasin, Lc., M.A., serta jajaran pimpinan fakultas.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FDI Dr. Yuli Yasin, memaparkan profil akademik dan rangkaian kegiatan Prof. Abdelghani Yahyaoui yang telah dan akan dilaksanakan selama berada di Fakultas Dirasat Islamiyah. Beliau menjelaskan bahwa selama berada di FDI, Dr. Abdelghani akan terlibat aktif dalam beragam kegiatan akademik. Selain menyampaikan kuliah umum yang telah berlangsung sebelumnya, ia juga dijadwalkan mengajar di sejumlah kelas dengan mata kuliah Muqaddimah Ibn Khaldun, Maqāṣid al-Syarī‘ah, Qadhāyā Fiqhiyyah Mu‘āṣirah (Isu-Isu Fikih Kontemporer), serta al-Qawā‘id al-Kulliyyah li al-Fiqh al-Islāmī untuk program magister. Di samping itu, ia juga akan berperan sebagai penguji tesis. Sebagai seorang pakar di bidangnya, Dr. Abdelghani turut dijadwalkan berdiskusi bersama para dosen dalam Focus Group Discussion (FGD) yang membahas topik “Penggunaan Bahan Haram untuk Nutrisi dan Pengobatan”.
Sementara itu, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Prof. Abdelghani Yahyaoui atas kesediaannya bergabung sebagai adjunct professor di FDI selama 1 tahun, dan bersedia hadir secara offline selama 1 minggu. “Kami mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di UIN Jakarta. Terima kasih kepada Prof. Abdelghani yang telah memenuhi undangan kami dan bersedia hadir secara langsung selama satu minggu di kampus ini,” tutur Rektor.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Abdelghani Yahyaoui menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat sivitas akademika UIN Jakarta khususnya FDI. Beliau juga memuji kemampuan bahasa Arab mahasiswa FDI dan semangat mereka dalam berdiskusi selama kegiatan kuliah dan forum akademik. Prof. Abdelghani juga menegaskan kesediaannya untuk tetap menjadi mitra diskusi dan kolaborator riset bagi dosen maupun mahasiswa FDI meskipun masa kontraknya sebagai adjunct professor telah berakhir.
Menutup pertemuan, Rektor UIN Jakarta memberikan arahan agar Prof. Abdelghani dapat hadir secara luas di fakultas lain. Beliau mendorong agar Fakultas Kedokteran (FK) dapat berkoordinasi untuk mengundang Prof. Abdelghani berbagi keahlian di bidang Fiqh Kedokteran dan kode etik profesi medis dalam perspektif Islam, mengingat keahlian beliau yang mendalam dalam hukum Islam kontemporer.
Sebelumnya UIN Jakarta resmi menetapkan 11 International Adjunct Professor (IAP) untuk mendukung akselerasi internasionalisasi kampus, penguatan kolaborasi riset, dan peningkatan publikasi bereputasi pada tahun akademik 2025/2026. Penetapan ini dituangkan dalam Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 840 Tahun 2025 dengan masa penugasan 1 Oktober 2025–1 Oktober 2026.
Berdasarkan keputusan rektor, sebelas profesor yang ditetapkan beserta institusinya adalah: Prof. Hadi Susanto (Khalifa University, UEA); Prof. Dr. Ahmad Sunawari Long (Universiti Kebangsaan Malaysia/UKM, Malaysia); Assoc. Prof. Dr. Wannee Deoisres (Rambhai Barni Rajabhat University, Thailand); Prof. Gerald Lee L. See, Ph.D. (University of San Carlos, Filipina); Assoc. Prof. Dr. Zuwati Binti Hasim (Universiti Malaya, Malaysia); Assoc. Prof. Dr. Mohd Zaidi Bin Daud (Universiti Malaya, Malaysia); Assoc. Prof. Dr. Abdelghani Yahyaoui (Abdelmalek Essaadi University, Maroko); Assoc. Prof. Hakimah Mohammad Sallehuddin (Universiti Putra Malaysia, Malaysia); Prof. Katajun Amirpur (University of Cologne, Jerman); Assoc. Prof. Dr. Nikita Kuklin (MGIMO University, Rusia); dan Prof. Dr. Lysann Zander (Leibniz Universität Hannover, Jerman).
Dr. Abdelghani Yahyaoui sendiri merupakan dosen aktif di Universitas Abdelmalek Essaadi, Tetouan, Maroko. Ia meraih gelar doktor di bidang fikih dan ushul fikih dari Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah, Fez. Fokus pemikirannya banyak berkisar pada isu-isu medis dalam perspektif hukum Islam. Gagasan-gagasannya tertuang dalam berbagai karya ilmiah, di antaranya buku Stem Cell Therapy: A Maqasidic Perspective dan Balancing Benefits and Harms in Organ Transplantation, serta sejumlah artikel seperti Health Security in Islam: Its Means and Objectives dan Reflections on Medical Liability in Islamic Jurisprudence.
Kunjungannya sebagai adjunct professor Fakultas Dirasat Islamiyah menandai langkah penting dalam internasionalisasi akademik UIN Jakarta dan penguatan tradisi ilmiah lintas budaya. Program ini diharapkan menjadi jembatan kolaborasi keilmuan antara Indonesia dan Maroko, serta memperluas kontribusi FDI dalam kancah studi Islam global.

