PIONIR VIII, Tim Debat Bahasa Arab UIN Jakarta Sumbangkan Medali Perak dan Penghargaan 2 Pendebat Terbaik
Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) VIII Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia di Banda Aceh sudah berakhir, terhitung sejak 26 April - 01 Mei 2017. Sedikitnya 10 keping medali berhasil diboyong kontingen UIN Jakarta dari beberapa cabang ilmiah, olahraga dan bidang seni serta riset.
Salah satu medali yang diraih UIN Jakarta adalah medali perak yang ditorehkan oleh dua mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah di cabang ilmiah Debat Bahasa Arab setelah mampu bersaing dengan 50 tim debat lainnya dari berbagai PTKI di Indonesia. Mereka adalah Ach. Faishol (semester 6) dan In’amuzzahidin Ali (semester 8), keduanya merupakan mahasiswa binaan Tim Debat Bahasa Arab Al-‘Abqary yang berdiri dibawah naungan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI).
Sedikit berbeda dari lomba-lomba debat pada umumnya, pada lomba debat bahasa arab PIONIR kali ini menggunakan sistem British Parliamentary Style, yang mana disetiap pertandingannya akan mempertemukan empat tim dan masing-masing tim akan diwakili oleh dua orang.
Pada lomba tersebut, tim debat bahasa arab tampil dengan cukup meyakinkan dengan selalu meraih peringkat pertama dalam hitungan victory point sejak penyisihan pertama sampai semifinal. Terhitung tim debat bahasa arab UIN Jakarta berhasil meraih kemenangan pada babak penyisihan mengalahkan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Palangkaraya, IAIN Samarinda, dan STAIN Meulaboh Aceh. Pada babak perempat final dan semifinal pun tim debat bahasa arab sukses meraih peringkat pertama setelah mengalahkan STAIN Pamekasan, STAIN Kudus, IAIN Salatiga, IAIN Jember, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan UIN Raden Intan Lampung.
Namun pada babak final yang mempertemukan empat tim terbaik, UIN Jakarta harus puas menempati posisi kedua dengan meraih medali perak. Adapun medali emas dan perunggu masing-masing diraih oleh tim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, serta juara harapan satu yang diraih oleh UIN Raden Intan Lampung.
“Kami sudah berusaha tampil maksimal disetiap babaknya. Namun apalah daya, keputusan akhir ada di tangan dewan juri,” ujar In’amuzzahidin Ali, salah satu debater.
Disamping meraih medali, tim debat bahasa arab UIN Jakarta juga berhasil mengantarkan dua pendebatnya meraih penghargaan pembicara terbaik. Satu-satunya tim dari total 50 tim yang kedua pendebatnya meraih penghargaan pembicara terbaik. Berikut adalah nama-nama 10 pendebat terbaik lomba debat bahasa arab PIONIR VIII Aceh: Aminah (UIN Malang), In’amuzzahidin Ali (UIN Jakarta), Rousul Firdaus (STAIN Pamekasan), Hilda Dimyati Asmara (UIN Banten), M. Qazwaeni (UIN Yogyakarta), Abdullah Syarqowi (UIN Surabaya), Ria Agustina (IAIN Metro Lampung), Ana Fitriana (IAIN Jember), Kafia Ansori (STAIN Kudus), Ach. Faishol (UIN Jakarta).
Melalui catatan prestasi ini, semoga bisa memotivasi seluruh mahasiswa UIN Jakarta untuk selalu bersemangat meraih prestasi dan meneruskan semangat juang para seniornya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Yusron Razak, MA disela-sela kesempatannya menemani kontingen UIN Jakarta, “saya sangat mengapresiasi semua ikhtiar yang sudah dilakukan tim UIN Jakarta. Saya kira capaian prestasi tersebut menjadi catatan tersendiri bagi sejarah olahraga, seni, dan kegiatan riset di UIN Jakarta,” ujar beliau. (Laporan: In’amuzzahidin Ali)