Riset Pemikiran Gus Dur, Sya’ban Dapatkan Beasiswa Tugas Akhir
Ahmad Sya’ban Firdaus mahasiswa semester 8 Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil mendapatkan Beasiswa Gus Dur 2022. Program ini dimulai dengan proses pendaftaran yang diadakan pada 1 Januari – 31 Maret 2022. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi berkas pada tanggal 16 April dan diakhiri dengan pengumuman pemenang pada tanggal 31 April.
Beasiswa ini merupakan kerja sama antara Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dengan Wahid Foundation. Beasiswa ini diberikan untuk riset tugas akhir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan objek riset KH. Abdurrahman Wahid dari berbagai pendekatan keilmuan mahasiswa baik secara pemikiran, rekam sejarah, dan lain sebagainya.
Tak hanya bersaing dengan mahasiswa FDI, Sya’ban juga bersaing dengan seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beasiswa ini diberikan secara tunai sebesar Rp. 10.000.000 yang dicairkan sebanyak 3 kali, 60% ketika dinyatakan lulus, 25% ketika sudah mendaftarkan skripsi, dan 15% setelah semua proses skripsi selesai baik sidang maupun revisi. Uang yang diberikan akan digunakan untuk keperluan penyelesaian skripsi seutuhnya, baik untuk riset atau kajian maupun pendukung lainnya.
Tidak hanya uang yang didapat, Sya’ban juga mendapatkan keuntungan lainnya dari beasiswa ini. Seperti mengenal sosok Gus Dur secara mendalam, memperluas jaringan, dan pertemanan sesama pengkaji pemikiran Gus Dur serta berkesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat, di antaranya mbak Yenni Wahid selaku Direktur Wahid Foundation dan Prof. Greg Braghton penulis biografi Gus Dur.
Ia juga ingin menyampaikan pesan. “Banyak yang mengira kalau pelajaran di FDI itu berat, tapi seiring berjalannya waktu ketika kita sudah merasakan kenyamanan dan menemukan apa yang kita minati dari salah satu bidang di FDI itu akan membuat kita mudah untuk memahami semuanya, karena keilmuan di FDI itu adalah ilmu yang saling berkaitan satu sama lain jadi memudahkan kita untuk memahami segala aspek dalam studi Islam. Selama kita menikmati semua proses yang ada pasti akan dimudahkan. Dan jangan pernah takut untuk mencoba segala tantangan dan peluang karena dari peluang itu bisa jadi ada keberuntungan yang kita dapat,” ujarnya. (Tim Jurnalis FDI: Syifa Kamilah, Tim Editor: Zainudin Nur)