Sayyidah Naila Nabila; Peraih Predikat Penulis Skripsi Terbaik
Sayyidah Naila Nabila; Peraih Predikat Penulis Skripsi Terbaik

Pada Kamis, 25 Mei 2023 yudisium pelepasan para wisudawan Program Studi Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ke-128 dilaksanakan. Sayyidah Naila Nabila yang akrab disapa Kak Naila menjadi salah satu mahasiswi teladan dengan predikat “Penulis Skripsi Terbaik”. Skripsi yang beliau tulis berjudul “HUKM AT-TA’AMUL BI AL-BITKUIN ‘INDA MAJALIS AL-‘ULAMA FI AL-‘ALAM AL-ISLAMI “ Dalam skripsinya beliau melakukan metode analisis untuk menjelaskan hukum penggunaan bitcoin dalam fatwa-fatwa ulama dari beberapa negara Islam, di antaranya: Mesir, Palestina, Turki, juga fatwa dari Ormas Islam Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dll. Beliau mengungkapkan bahwa dalam pengambilan judul terbersit dalam dirinya sifat pesimis akan keberhasilan judul tersebut, acap kali pula beliau mendapat tanggapan meremehkan dari beberapa orang. Namun, jiwa beliau makin tertantang untuk menulisnya. Sebagaimana mahasiswi lainnya, kendala di tengah penulisan skripsi pasti ada. Beliau pun juga mengalaminya. Namun, menurut beliau “selama ada kemauan, pasti ada harapan” di situlah beliau tetap terus bersemangat untuk menulisnya. Bahkan, beliau sempat ditawari joki pengerjaan skripsi, namun menurut beliau hal itu merupakan tindakan kecurangan dan tidak bertanggungjawab. Sehingga beliau tetap pada prinsip awal; “selama ada kemauan pasti ada harapan”. Menurut beliau yang akrab disapa kak Naila menuturkan bahwa memang predikat penulis skripsi terbaik selalu menjadi impiannya. Melihat judul skripsinya yang lumayan berani menyorot masalah bitcoin yang selalu menimbulkan kontroversi tak berujung. Namun, ketika beberapa kendala menerpanya, harapan tersebut pun mulai pupus. Tapi, Tuhan sudah menetapkan skenario indah bagi kak Naila. Terwujudlah impiannya setelah banyak kendala menghadangnya. Dengan rekahan senyum indahnya, kak Naila menutup wawancara ini dengan quote-nya, “berjuang itu harus, meraih S.S.I itu tak selalu mulus, ingat bapak dan ibu dosen FDI selalu menunggu kabar lulus, dengan selalu menguntaikan doa tulus. Jangan takut salah, kesempatan perbaikan selanjutnya masih ada, beranikanlah diri untuk susah, terakhir, kan kau petik hasil manisnya jerih payah.” (Tim Jurnalis: Viki Mayanfa'uki).