Seminar Nasional Ilmu Kalam: Dari Tauhid ke Keadilan
Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) kembali menyelengarakan rangkaian estafet seminarnya. Setelah beberapa saat lalu mengadakan seminar nasional dan internasional, Kemarin, Rabu (20/04) FDI melaksanakan kembali seminar nasional dengan tema "Ilmu Kalam: Dari Tauhid ke Keadilan". Bertempat di Aula utama FDI, Dekan FDI Dr. Hamka Hasan hadir untuk membuka acara secara resmi.
Pada semester ini, seminar seperti ini adalah awal dari sekian seminar yang akan diadakan oleh FDI yang temanya berkaitan dengan bidang yang digeluti oleh mahasiswa. Karena kedepannya akan menyusul beberapa seminar tentang Syariah, Bahasa Arab atau dengan tema yang lain.
"Ini adalah seminar pertama di semester ini, kebetulan diawali dengan Tema Tauhid (Ushuluddin). Nanti akan ada lagi seminar-seminar yang lain kedepannya. Syariah, Bahasa Arab, atau dengan tema yang lain." jelas Yuli Yasin, Ketua Program Studi (Kaprodi) FDI sore tadi (21/04) saat ditemui di ruangannya.
Yuli menambahkan, untuk tema-tema seminarnya telah kami tentukan, akan tetapi nanti kalau ada usulan tema dari mahasiswa yang lebih bagus, tidak menutup kemungkinan itu akan dijadikan tema pada seminar yang akan datang. Dan pihaknya akan lebih senang. "Temanya sudah ada dari kami, (Kaprodi) tapi kalau ada usulan, ya silakan. Kami malah senang seperti itu. Nanti kita pertimbangkan. Kalau memang bagus, kita jadikan tema seminar bulan depan." Tambahnya.
Asal, kata Yuli melanjutkan, temanya sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa. "Tapi temanya harus sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa." lanjutnya.
Seminar seperti ini akan rutin diadakan oleh pihak FDI setiap bulannya. dengan mendatangkan para pakar sebagai narasumber, diharapkan seminar ini mampu menambah wawasan para mahasiswa dalam bidang keilmuan mereka (Ushuluddin, Syari'ah dan Bahasa Arab). Sehingga mahasiswa tidak hanya berkutat dengan diktat kuliah saja, namun juga selalu update atas perkembangan keilmuan yang digelutinya.
"Lewat seminar ini, semoga wawasan mahasiswa bisa bertambah dan terbuka. Terlebih biar mereka tidak kudet (kurang update) dan tidak hanya berkutat dengan keilmuan yang digeluti (Ushuluddin, Syari'ah dan Bahasa Arab)." pungkasnya.
Dengan mendatangkan para pakar, Dr. Nunu Burhanuddin, (narasumber pertama) Dr. Abdul Hayyi' Al- Kattany, (narasumber kedua) dan Dr. Usman Syihab, (narasumber ketiga) seminar ini berhasil menarik banyak perhatian teman-teman mahasiswa, civitas akademika dan beberapa dosen.
Seminar yang berjalan kurang lebih selama tiga jam ini, (dari Jam 13:00-16:00 WIB) berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Dengan mengikuti seminar ini, peserta tidak hanya dapat mengambil ilmu dari para pakar, tapi juga bisa ramah-tamah dengan menikmati nasi kotak yang diberikan pihak pelaksana (FDI). (Kim)