Tips & Trik Mencari Judul Skripsi dan Lulus Tepat Waktu
Tips & Trik Mencari Judul Skripsi dan Lulus Tepat Waktu
Program Studi Dirasat Islamiyah (S1) sukses mengadakan Workshop Optimalisasi dan Percepatan Masa Studi pada Rabu (24/3). Workshop yang mengangkat topik “Tips & Trik Mencari Judul Skripsi dan Lulus Tepat Waktu” ini diadakan secara online melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh lebih dari 80 orang mahasiswa angkatan tahun 2014 sampai tahun 2020. Workshop ini diisi oleh Dr. Yuli Yasin, M.A. (Wakil Dekan Bidang Akademik), Aida Humaira, S.S.I., M.A. (Ketua Program Studi Dirasat Islamiyah), dan Nurul Adhha, S.S.I., M.A. (Wisudawan FDI tahun 2017 yang kini sudah berstatus Dosen di Perguruan Tinggi Institut Teknologi Sumatera (ITERA)). Workshop yang berlangsung selama dua jam ini dimoderatori oleh Dr. Muhammad Khairul Mustaghfirin, M.A. (Sekretaris Program Studi Dirasat Islamiyah). Membuka rangkaian workshop, Fikri Nugraha (Mahasiswa Sem. 2) melantunkan ayat suci Al-Quran. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat pembuka dan arahan dari Dr. Yuli Yasin yang menyinggung sebab terhambatnya proses penulisan skripsi. “Seharusnya dalam penulisan skripsi ini tidak ada masalah, karena kita hanya diminta menyimpulkan masalah. Kadang kesulitan itu kita yang buat dengan mencari masalah yang memang belum levelnya. Jangan terlalu perfect  dan jangan mempersulit diri. Dikatakan skripsi baik itu bila dikerjakan tepat waktu”, tutur Dr. Yuli. Selanjutnya Dr. Yuli juga menyampaikan pesan bahwa untuk menulis skripsi itu harus hati-hati dalam menghindari plagiarisme agar tidak terkena sanksi hukum. Terakhir, Dr. Yuli menyampaikan motivasi, “Kalian harus menjadi kebanggaan keluarga. Kalian harus memiliki motivasi sendiri. Dulu ketika saya kuliah, motivasi saya adalah ibu dan bapak saya, jadi ketika saya malas, saya telepon mereka dan saya bisa bangkit kembali. Walaupun bukan dari keluarga akademik, saya ingin membuat orangtua saya bangga. Itu yang harus ditanamkan oleh anak-anakku sekalian (mahasiswa). Kalian adalah harapan orangtua. Apa yang kalian lakukan tidak akan pernah cukup untuk membalas kebaikan mereka. Itu saya, hanya kalian yang tau motivasi yang tepat untuk menyelesaikan kuliah.” Acara selanjutnya diisi dengan materi yang dipaparkan Aida Humaira mengenai konsep lulus tepat waktu. Di awal pemaparannya, Aida menampilkan data mahasiswa angkatan tahun 2014 dan tahun 2015 yang belum lulus, beliau mengharapkan mereka agar cepat lulus dengan husnul khatimah (bukan dikeluarkan) dan segera diproses kelulusannya hingga wisuda. Kemudian, beliau menyebutkan poin-poin mengenai kiat lulus kuliah tepat waktu berdasarkan pengalamannya selama menjadi dosen pembimbing skripsi. Diantara kiat-kiatnya adalah meluruskan niat karena Allah, memahami kewajiban mahasiswa, memaksimalkan jumlah SKS, mengikuti perkuliahan dengan baik, mendiskusikan tema dan judul skripsi sejak awal, manajemen waktu yang proporsional, serta membangun silaturahmi dengan civitas akademik FDI. Berikutnya beliau menyampaikan analisa kendala akademik dan non-akademik yang menghambat kelulusan, seperti sikap malas, terlalu santai, manajemen waktu tidak baik salah pergaulan atau kurang silaturahmi dengan civitas akademika FDI. Terakhir, tertampil di layar PPT, foto seorang mahasiswa yang tengah berhadapan dengan Rektor dalam acara wisuda. Aida berpesan agar menjadikan foto tersebut semangat agar cepat lulus dan segera diwisuda. Materi selanjutnya disampaikan secara teknis oleh Nurul Adhha S.S.I, M.A, Alumni FDI yang saat ini menjabat sebagai dosen mata kuliah Umum Agama dan Etika Islam di ITERA. Beliau menyampaikan materi dengan dua judul,  “Mempersiapkan Diri Menentukan Judul Penelitian” dan “Upgrade Skripsi menjadi Artikel”. Dalam pengantar, beliau mengutarakan bahwa sebelum melakukan penelitian skripsi, pada umumnya mahasiswa FDI perlu menentukan terlebih dahulu judul penelitian yang akan menjadi arah dan tujuan kegiatan penelitian. Tercakup dalam penetapan judul penelitian ini adalah penetapan topik penelitian, khususnya didasarkan pada bidang studi atau konsentrasi bidang studi. Dengan demikian, penentuan topik dan judul penelitian merupakan langkah pertama dari kegiatan penelitian yang menjadi dasar bagi langkah-langkah selanjutnya. Selanjutnya, beliau menjelaskan teknik pemilihan judul skripsi dengan mempraktikkan cara memilih topik, mencari masalah, dan menentukan judul berikut menujukkan cara mencari jurnal-jurnal di internet sebagai bahan referensi penulisan skripsi beserta saran situs yang bisa dikunjungi. Kemudian, beliau menjelaskan pula sistematika penulisan skripsi, mulai dari judul sampai kesimpulan disertai contoh yang konkrit. Terakhir, dijelaskan cara mengkonversi skripsi menjadi artikel jurnal. Dan disebutkan juga poin penting dalam penulisan artikel jurnal. Pertama, harus mengurangi jumlah kata karena artikel jurnal maksimal hanya 10ribu kata. Kedua, outline dalam artikel biasanya ada judul, abstrak, keyword, pembukaan, introduction, dan hasil kajian. Ketiga, kesimpulan artikel tidak boleh lebih dari 300 kata. Keempat, judul artikel tidak harus sama dengan judul skripsi. Kelima, dalam artikel, penulis boleh lebih dari satu, pembimbing bisa dicantumkan juga jika memang berkontribusi dalam proses penulisan. Menurut Nurul Adhha, sebuah jurnal jika tidak dipublikasikan maka tidak bisa disebut penelitian. Karena orang lain harus mengambil manfaat dari penelitian. Research itu artinya orang lain akan menghasilkan karya lain dengan membaca karya kita. Workshop ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Diantara pertanyaan yang disinggung adalah tentang upgrade kurikulum terbaru FDI, terutama yang menyoroti mata kuliah penelitian atau Qo’ah Bahs. Peserta bertanya sekaligus mengusulkan “Bagaimana jika mata kuliah penelitian dibahas di semester awal?”. Kemudian Aida dan Dr. Mustaghfirin memberikan keterangan bahwa memang akan dilaksanakan launching draft kurikulum terbaru FDI tahun 2020, namun bersamaan dengan itu, ada juga informasi terbaru tentang aturan Kurikulum Merdeka dari Kemendikbud. Sehingga draft kurikulum terbaru FDI tahun 2020 ditunda untuk launching.  Dan saat ini kurikulum yang masih dipakai adalah Kurikulum Tahun 2015. (Tim Jurnalis: Renada Zulfah Aulia).