LDKS FDI Dorong Pemuda Hadapi Krisis Seperempat Usia melalui Al-Qur'an
LDKS FDI Dorong Pemuda Hadapi Krisis Seperempat Usia melalui Al-Qur'an

Lembaga Dakwah Kampus Syahid Fakultas Dirasat Islamiyah (LDKS FDI) menyadari pentingnya peran pemuda dalam menentukan arah bangsa menuju kejayaannya. Oleh karena itu, di tengah rangkaian kegiatan Syahid Fair 2024, LDKS FDI menyisipkan seminar dan talkshow bertema "Euforia Pemuda Islam Menuju Era Gemilang". Acara ini diselenggarakan di Aula Student Center, Kampus 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada Jumat, 13 September 2024, dengan menghadirkan dua narasumber terkemuka di bidangnya, yaitu Habib Isa Al-Kaff dan Dr. Aep Saepulloh, M.A.

Pada kesempatan tersebut, Habib Isa Al-Kaff, seorang public speaker yang dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang inspiratif, membahas fenomena quarter-life crisis dalam pandangan Islam.

"Kenapa manusia cenderung terjatuh dalam kebingungan dan ketakutan dalam hidupnya, seperti yang terjadi pada fenomena ini? Karena ia jauh dari Al-Qur'an dan jarang berinteraksi dengannya, sehingga menjadikan setan sebagai qorin (teman) dalam hidupnya," ujarnya.

Sementara itu, Aep, sebagai narasumber kedua, menekankan pengaruh Al-Qur'an yang dapat membimbing para pemuda untuk terus konsisten di jalan kebenaran.

"Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar, karena menjadi pedoman dan petunjuk, tidak hanya bagi umat Islam, tetapi bagi seluruh umat manusia. Al-Qur'an, selain sebagai bukti, juga menjadi cahaya terang yang dengan sinarnya, semua orang dapat mencari sesuatu hingga mencapai tujuan," kata Aep.

Selain itu, Aep juga menegaskan bahwa semua permasalahan yang dihadapi pemuda dapat diselesaikan dengan Al-Qur'an.

"Ketika seseorang sering membaca Al-Qur'an, Allah bukan hanya menyelesaikan permasalahan yang baru terjadi, tetapi bahkan masalah yang sudah ada puluhan hingga ratusan tahun pun bisa selesai di tangan Allah," ujar Aep.

Melalui seminar dan talkshow ini, LDKS FDI berharap dapat memberikan solusi kepada para pemuda yang rentan tersesat dan menghadapi kebingungan di tengah krisis seperempat usia, serta membangkitkan semangat mereka untuk terus maju dan menjadi ujung tombak bangsa.